Denpasar (MataMaluku) – Sebuah tanah longsor yang terjadi di kawasan Desa Ubung Kaja, Denpasar, Senin (19/1), menewaskan tiga orang pekerja proyek dan menyebabkan tiga lainnya luka-luka. Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 07.30 WITA, tepat di depan Kantor Desa Ubung Kaja.
Sulastra, anggota Linmas Desa Ubung Kaja, yang sedang bertugas menyeberangkan warga, menjadi saksi awal insiden tersebut. Ia mendengar suara gemuruh tanah yang runtuh dari dataran tinggi di depan kantor desa.
“Longsornya tidak sampai ke jalan, tapi terdengar suara tanah ambruk dengan debu yang sangat tebal. Kami langsung membantu evakuasi setelah mendengar teriakan minta tolong dari korban,” ujar Sulastra.
Ia segera menghubungi BPBD dan Basarnas Bali karena longsoran tanah menghancurkan bangunan rumah kos tempat para pekerja proyek menginap, sehingga masyarakat kesulitan melakukan evakuasi mandiri.
Longsor diduga terjadi akibat fondasi proyek di area tersebut yang melemahkan struktur tanah, meski tidak ada hujan pada hari kejadian, kecuali hujan deras pada malam sebelumnya.
Edi Sunarjo, salah satu rekan korban, mengatakan bahwa ia awalnya hendak menjemput teman-temannya menuju lokasi proyek. Namun, setibanya di tempat, ia mendapati rumah kos mereka sudah tertimbun longsoran.
“Saya datang jam 8 pagi, sudah tertimpa semua. Kami hanya berhasil menemukan dua orang saat itu, satu meninggal dunia dan satu luka-luka,” kata Edi.
Ia bersama warga berhasil menyelamatkan seorang korban bernama Rokim, yang ditemukan di bawah reruntuhan seng dengan sedikit ruang udara.
Hingga pukul 12.00 WITA, Basarnas Bali dan tim SAR gabungan, dibantu masyarakat setempat, berhasil mengevakuasi enam korban. Tiga di antaranya selamat, yaitu Frengki, Nado, dan Rokim. Sayangnya, tiga orang lainnya, Didik, Dwi, dan satu korban yang belum teridentifikasi, dinyatakan meninggal dunia dan dilarikan ke RS Surya Husada dan RS Prof Ngoerah.
Menurut Edi, para korban yang tinggal di rumah kos tersebut adalah pekerja proyek asal Jawa Timur yang baru dua minggu menetap di Jalan Kendedes I, Desa Ubung Kaja.
“Kami tidak menyangka akan terjadi longsor. Sebelum ada proyek ini, lokasi kos tidak menunjukkan tanda-tanda berbahaya,” tambahnya.
Hingga berita ini ditulis, proses penyelidikan dan penanganan dampak longsor terus dilakukan oleh pihak berwenang. MM/AC