Jakarta (MataMaluku) – Nama Lodewijk Freidrich Paulus mengingatkan kita pada sosok Jenderal Friedrich Paulus, Panglima Jerman yang memimpin Angkatan Darat Ke-6 dalam Pertempuran Stalingrad tahun 1942-1943. Lodewijk sendiri memiliki nama depan yang masih menggunakan lafal Belanda, yang berarti “prajurit tersohor”.
Lodewijk, yang lahir di Manado pada 1957, adalah seorang purnawirawan TNI dengan pangkat Letnan Jenderal bintang tiga. Pendidikan awalnya ia tempuh di Manado hingga tingkat SMP, sebelum pindah ke SMA di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ia menguasai beberapa bahasa daerah seperti Minahasa dan Tetun (Timor), serta bahasa asing, termasuk Inggris dan Perancis.
Karier militer Lodewijk dimulai saat ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) di Magelang pada tahun 1981. Selama berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), ia menjabat sebagai Komandan Detasemen Khusus 81 (penanggulangan teror) pada tahun 2001. Prestasi tertingginya di Kopassus adalah saat menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 2009 hingga 2011.
Di bawah kepemimpinannya, Kopassus mengembangkan program penyuluhan hak asasi manusia (HAM) bagi anggotanya. Ia kemudian melanjutkan karier sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan pada 2011 dan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklat AD) pada 2013. Lodewijk juga pernah dipercaya sebagai Panglima Komando Gabungan Pengamanan KTT APEC di Bali tahun 2013.
Setelah pensiun pada 2015, Lodewijk memasuki dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar. Ia dipercaya menjadi Ketua DPD Golkar Lampung dan kemudian menjabat Sekretaris Jenderal Partai Golkar pada 2018. Pada Pemilu 2019, ia berhasil duduk di DPR RI dan menjadi Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan pada 2021.
Di dunia politik, Lodewijk aktif di Komisi I DPR yang menangani sektor pertahanan, luar negeri, dan intelijen. Kendaraan pribadinya yang nyentrik, yaitu DAPC-2 Wolf berwarna kuning, menjadi salah satu ciri khasnya.
Pada Pilpres 2024, Lodewijk ditunjuk sebagai Wakil Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Namun, ia gagal mempertahankan kursinya di Senayan. Meski demikian, ia mendapat tugas baru sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.
Penunjukan Lodewijk sebagai Wamenko Polkam diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto usai pertemuan di Istana Negara, Minggu (20/10). Dalam jabatan barunya, Lodewijk akan membantu Budi Gunawan sebagai Menko Polkam, dengan fokus mengorkestrasi stabilitas politik dan keamanan nasional.
Dengan latar belakang militernya yang kuat serta pengalaman politik yang luas, diharapkan Lodewijk mampu membawa stabilitas bagi kondisi politik dan keamanan Indonesia. MM/AC