Legenda Tinju George Foreman Meninggal Dunia, Begini Riwayat Sakitnya

  • Bagikan
george foreman

Jakarta (MataMaluku) – Legenda Boxing Hall of Fame George Foreman meninggal dunia pada usia 76 tahun. Hal itu dikonfirmasi pihak keluarga dalam sebuah unggahan Instagram di akunnya, Jumat (21/2/2025).

“Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang kami cintai, yang meninggal dengan tenang pada tanggal 21 Maret 2025 dikelilingi oleh orang-orang terkasih,” tulis unggahan tersebut, dikutip dari Straits Times, Sabtu (22/2/2025).

Pihak keluarga belum mengungkap pemicu kematian George Forman. Sejauh perjalanan kariernya, George juga jarang terdengar jatuh sakit.

Dalam salah satu wawancara, Gorge sempat bercerita betapa dirinya menyukai makanan-makanan fast food termasuk cheeseburger. Banyak ahli gizi dan pakar jantung yang mewanti-wanti kebiasaan tersebut lantaran khawatir terkait kondisi kesehatan George yang mungkin mengalami kolesterol tinggi.

“Ketika saya meninggalkan Houston saat berusia 18 tahun, impian saya adalah suatu hari kembali dengan cukup kaya untuk membeli semua burger keju yang saya inginkan di McDonald’s di ujung jalan,” katanya, kala itu, dalam laporan New York Times.

Kebiasaan tersebut juga sempat dikhawatirkan memicu potensi serangan jantung saat melawan Holyfield, pada 1987. Terlebih, kala itu berat badannya mencapai 315 pon.

Meski begitu, saat George Foreman mengajukan lisensi tinju California pada 1987, ia menunjukkan hasil dari serangkaian tes medis intensif selama dua hari di Houston Medical Center. Agaknya, kadar kolesterolnya baik-baik saja, tetapi tidak ada yang ingat dengan pasti.

Saat ditanya tentang kadar kolesterolnya Foreman hanya berkata: “Sempurna, sangat sempurna.”

Namun, dokter dan ahli gizi mengatakan bahwa kadar kolesterol serum yang normal atau rendah tidak serta-merta melindungi seseorang dari penyakit jantung.

“Jika kadar kolesterol baik-baik saja, itu artinya faktor kemungkinan terkena penyakit jantung lebih rendah daripada seseorang dengan kadar kolesterol tinggi,” kata Dr. Julian Haywood, seorang profesor kedokteran di USC.

“Tetapi masih bisa mengalami aterosklerosis dan kadar kolesterol rendah. Jika seseorang dengan kadar kolesterol rendah mengalami aterosklerosis, itu berarti kadar kolesterol rendah tidak melindungi mereka dari penyakit jantung. Dan ada mekanisme lain selain kadar kolesterol yang dapat menyebabkan serangan jantung,” lanjut dia.

David S. Cannom, seorang ahli jantung di Hospital of the Good Samaritan di Los Angeles, mengatakan Foreman mungkin atau mungkin tidak berisiko terkena serangan jantung, tergantung pada ‘keberuntungannya’.

“Jika dia cukup beruntung diberkati dengan riwayat keluarga yang baik, tidak ada riwayat kadar kolesterol tinggi, dia mungkin dalam kondisi yang baik.

Foreman terbang ke San Juan sehari sebelum pertarungan di era 70-an. Pada hari yang panas di gedung tanpa AC, Foreman bertarung dengan lamban selama 12 ronde sebelum akhirnya terjatuh ke matras. Ia kalah dalam keputusan juri.

Di ruang ganti setelah pertarungan, karena kelelahan dan terkena heatstroke atau gelombang panas, Foreman pingsan dan mengira ia telah meninggal.

“Jika ada tempat yang disebut ‘aneh’, maka tempat inilah tempatnya,” tulisnya kemudian, dikutip dari LA Times.

“Saya melayang dalam kehampaan, tanpa apa pun di atas kepala atau di bawah kaki saya…. Saya tahu saya telah meninggal dan ini bukanlah surga.”

Ia berkata bahwa ia mulai memohon kepada Tuhan untuk menolongnya dan ketika ia berkata, “Saya tidak peduli apakah ini kematian, saya tetap percaya ada Tuhan,” ia merasakan sebuah tangan menariknya keluar dari cobaan beratnya.MM/DC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *