Kurangnya Edukasi tentang Menopause Masih Jadi Tantangan Bagi Banyak Wanita

  • Bagikan
Ilustrasi Wanita menopause
Ilustrasi Wanita dewasa mengalami menopause

Jakarta (MataMaluku) – Sebuah survei yang dilakukan oleh Kinsey Institute bekerja sama dengan merek kesehatan seksual Lovehoney mengungkapkan bahwa masih banyak wanita yang belum teredukasi secara memadai tentang menopause. Survei yang melibatkan 1.500 orang dewasa Amerika berusia 18 hingga 88 tahun menunjukkan bahwa meskipun 75 persen responden mengetahui menopause adalah akhir permanen dari menstruasi, banyak yang tidak dapat mengidentifikasi gejala yang menyertai fase ini dengan benar.

Hasil survei yang dipublikasikan oleh laman Well and Good pada Rabu (18/9) menunjukkan kurang dari seperempat peserta yang mengetahui bahwa gejala menopause bisa mencakup masalah kandung kemih, konsentrasi, dan memori. Hanya kurang dari sepertiga yang menyadari bahwa menopause bisa memengaruhi kualitas tidur, dan kurang dari 60 persen yang mengenali hot flashes sebagai gejala utama menopause.

Survei kedua yang menargetkan 1.500 wanita berusia 40 hingga 65 tahun menemukan hanya 44 persen yang pernah membicarakan menopause dengan penyedia layanan kesehatan mereka. Lauren Streicher, MD, seorang profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, mengatakan bahwa banyak wanita tidak mendapatkan informasi yang tepat tentang menopause dari dokter atau ahli kesehatan lainnya.

“Kebanyakan wanita tidak diberi informasi yang akurat oleh dokter mereka,” ujar Dr. Streicher. Sementara itu, Dr. Jessica Shepherd, seorang dokter kandungan di Texas, menambahkan bahwa komunitas kesehatan sering kali kurang memahami menopause dan masyarakat belum cukup terbuka tentang transisi ini yang penting untuk kesehatan wanita.

Banyak wanita enggan mengungkapkan gejala yang mereka alami karena beranggapan bahwa itu adalah bagian dari penuaan yang normal dan tidak ada solusi yang efektif. Akibatnya, dokter juga sering tidak membahas masalah ini dengan pasiennya. Padahal, menurut Dr. Shepherd, penting bagi wanita untuk memiliki pengetahuan dasar tentang menopause agar dapat memahami gejala yang muncul dan memilih perawatan yang tepat.

Pendidikan mengenai menopause tidak diajarkan di sekolah, sehingga wajar jika banyak wanita tidak memahami seluk-beluk fase kehidupan ini. Dr. Streicher merekomendasikan para wanita untuk berkonsultasi dengan ahli menopause atau dokter kandungan yang memahami perkembangan terbaru dalam pengobatan menopause.

“Semua wanita akan mengalami menopause, dan ada kebutuhan mendesak akan sumber daya yang dapat mendidik mereka tentang hal ini,” tegas Dr. Shepherd. “Wanita berhak mendapatkan informasi yang lengkap agar dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan mereka.” MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *