Jakarta – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-65, yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2024, menjadi titik fokus bagi Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, untuk mendorong percepatan proses sertifikasi guru di Indonesia.
Abetnego menegaskan bahwa sertifikasi guru adalah langkah krusial dalam memastikan kesejahteraan dan keadilan bagi para pendidik yang memainkan peran strategis dalam pembentukan lingkungan belajar yang inklusif dan aman.
“Percepatan sertifikasi guru menjadi krusial untuk memastikan pendapatan yang memadai bagi para guru, serta menjamin kesejahteraan sosial mereka,” ungkap Abetnego dalam keterangan resminya di Jakarta pada hari Kamis.
Ia menjelaskan bahwa dari total 3 juta guru di Indonesia, hanya sekitar 1,34 juta guru atau sekitar 44,9 persen yang telah tersertifikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak guru yang belum merasakan kesejahteraan yang layak.
Terkait kondisi tersebut, banyak guru yang terpaksa mencari tambahan penghasilan di luar jam kerja mereka, bahkan ada yang terjerat dalam pinjaman online ilegal.
“Kisah-kisah tentang guru yang harus bekerja tambahan sebagai buruh tani atau kurir setelah jam mengajar berakhir, bahkan yang terjerat dalam pinjol, harus kita hentikan,” tambahnya.
Abetnego menegaskan bahwa Kantor Staf Presiden memberikan dukungan penuh terhadap upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam menyusun skema baru untuk percepatan sertifikasi guru.
Skema baru ini akan menyesuaikan beberapa aspek dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG), termasuk dalam proses rekrutmen, pembelajaran, dan seleksi.
“Dengan adanya skema baru ini, kita optimis bahwa target minimal 800.000 guru tersertifikasi dapat tercapai tahun ini, sebagai langkah signifikan dalam memperbaiki kualitas pendidikan kita,” tutup Abetnego. MM/AC
