Jakarta (MataMaluku) – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menargetkan pemasangan hingga 5.000 unit kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2027. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi digital dalam sistem penegakan hukum lalu lintas nasional.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 1.641 perangkat ETLE yang aktif di berbagai daerah. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dalam dua tahun ke depan.
“Ini nanti akan kami tambah lagi. Kemungkinan target pada 2027 bisa mencapai 3.000 hingga 5.000 ETLE,” ujar Irjen Agus dalam konferensi pers di Gedung Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/10).
Ia menegaskan bahwa penambahan ETLE merupakan bagian dari upaya Polri untuk menyesuaikan diri dengan era transformasi digital sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem tilang yang transparan dan modern.
“Pada era transformasi digital ini, kami ingin memastikan penegakan hukum lalu lintas lebih cepat, efisien, dan akurat,” jelasnya.
Agus juga mengungkapkan bahwa penerapan tilang elektronik terbukti efektif menekan angka fatalitas di jalan raya. Berdasarkan data semester pertama 2025, angka kecelakaan fatal turun hingga 19,8 persen, atau sekitar 2.512 nyawa berhasil diselamatkan.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa sistem ETLE yang digunakan Polri terdiri dari tiga jenis utama:
-
ETLE Handheld – perangkat kecil berupa pemindai yang terhubung ke ponsel genggam, digunakan oleh petugas polantas bersertifikat.
-
ETLE Portable – mirip ETLE statis di jalan raya namun dapat dipindahkan, biasanya dikaitkan pada mobil patroli.
-
ETLE Mobile – dipasang permanen di kendaraan patroli, dilengkapi delapan kamera untuk memantau pelanggaran secara real-time.
Dengan ekspansi masif ini, Korlantas berharap penerapan ETLE dapat meningkatkan disiplin berlalu lintas sekaligus memperkuat sistem keselamatan jalan di seluruh Indonesia.
MM/AC
