Namlea (MataMaluku) – Situasi di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, berangsur kondusif setelah bentrokan antara dua kelompok penambang yang terjadi pada Jumat, 11 Oktober 2024. Kesigapan para tokoh adat setempat dan kelompok kerukunan Ternate berhasil meredam ketegangan dan mencegah insiden ini meluas.
Dalam upaya penyelesaian, para pemangku adat dari Soa Desa Widit, Soa Pomae, Soa Waidurat, dan Soa Dava, bersama Kerukunan Suku Ternate (Ayah Ternate), sepakat untuk mengatasi masalah ini secara kekeluargaan. Mereka menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan memastikan kejadian tersebut tidak berulang, mengingat insiden ini dipicu oleh tindakan provokasi dari oknum tertentu.
Para tokoh adat juga sepakat untuk memulangkan oknum provokator ke daerah asalnya, guna mencegah terjadinya bentrokan lanjutan. Selain itu, disepakati bahwa mereka yang terlibat dalam penganiayaan dan perusakan akan dilaporkan kepada pihak berwajib untuk diproses hukum.
Kesepakatan lebih lanjut akan dibahas dalam pertemuan lanjutan yang akan digelar di Polsek Mako, sebagai bagian dari upaya penyelesaian secara tuntas.
Bentrokan tersebut bermula dari pesta minuman keras (miras) di Kafe Mawar, jalur D, Dusun Wamsait, pada Jumat (11/10). Dipicu oleh pengaruh miras, perselisihan berkembang menjadi bentrokan fisik, yang menyebabkan salah satu orang mengalami luka di kepala dan tubuh akibat pukulan benda tumpul.
Meski situasi di Dusun Wamsait kini sudah aman dan masyarakat mulai kembali beraktivitas normal, aparat TNI dan Polri masih tetap berjaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan terulangnya insiden serupa. MM