Ambon – Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura memilih Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual dan Kodim 1512/Weda sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 tahun 2023 yang akan berlangsung pada 10 Mei – 8 Juni 2023.
Pada Kodim 1503/Tual akan dipusatkan di Desa Ngurdu, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kodim 1512/Weda menyasar tiga desa yaitu Desa Yesowo dan Desa Baka Jaya, Kecamatan Patani serta Desa Blifitu, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.
Menjelang pelaksanaan TMMD, Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa memimpin rapat persiapan di Makodam Pattimura, Ambon, Rabu (19/4/2023).
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa menjelaskan, sasaran fisik program TMMD ke-116 Kodim 1503/Tual di Desa Ngurdu adalah pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 8 unit.
Sedangkan sasaran non fisik meliputi penyuluhan mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), kerukunan umat beragama, penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan kelautan dan perikanan, penyuluhan kesehatan dan penyuluhan Keluarga Berencana (KB). Jumlah personel Satgas sebanyak 260 orang.
Untuk wilayah Kodim 1512/Weda, sasaran fisik di Desa Yesowo dan Desa Baka Jaya serta Desa Blifitu adalah pembangunan RTLH sebanyak 30 unit, pembangunan pasar, penimbunan bahu jalan, pembangunan MCK di SD dan perbaikan tempat wudhu masjid.
Sasaran non fisik meliputi penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan, kesehatan, pertanian, narkoba, Keluarga Berencana dan stunting, bahaya terorisme dan radikalisme serta pengobatan massal. Jumlah personel satgas sebanyak 150 orang.
“TMMD merupakan wujud operasi Bakti TNI sebagai program terpadu Binter Sektoral antara TNI dengan lembaga Pemerintah, Non Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi pembangunan di pedesaan,” ujarnya.
Pangdam berharap dalam pelaksanaan TMMD agar mengoptimalkan pengerahan massa, guna memupuk semangat gotong royong untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan melibatkan TNI AL, TNI AU, Polri, Keluarga Besar TNI, Mahasiswa dan Organisasi Kemasyarakatan, serta segenap komponen masyarakat yang ada di masing-masing wilayah.
Untuk membangun rasa kebersamaan, Pangdam menginstruksikan agar personel Satgas tinggal di rumah-rumah penduduk dan uang lauk pauk (ULP) dimasak dan dimakan bersama dengan masyarakat yang rumahnya ditempati anggota Satgas, sehingga terwujud persatuan dan kesatuan, serta rasa kekeluargaan antara TNI dan rakyat.
Pangdam juga menekankan untuk selalu menjaga nama baik TNI dengan mempedomani 8 Wajib TNI sehingga dapat terhindar dari berbagai macam pelanggaran serta dapat mempererat dan memperkokoh kemanunggalan TNI dengan rakyat.