Masohi – Belasan ibu-ibu mendatangi Kantor Bupati Maluku Tengah dan Dinas Pendidikan untuk melakukan aksi protes atas dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah Teddy Salampessy dan istrinya terhadap korban berinisial MP di Ruang Kesejahteraan Rakyat Kantor Bupati Maluku Tengah.
Ibu-ibu yang datang membawa poster bertuliskan berbagai kecaman dan mendesak Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy untuk memberhentikan Kepala Dinas Pendidikan dari jabatannya karena dinilai arogan karena memukul seorang perempuan yang seharusnya hal tersebut tidak boleh dilakukan.
Ibu Risna Wati Sulissa, keluarga korban, saat diwawancarai Matamaluku.com mengungkapkan bahwa mereka mendatangi Kantor Bupati untuk meminta Penjabat Bupati mencopot Teddy Salampessy dari jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan karena dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di bagian Kesejahteraan Rakyat di Kantor Bupati Maluku Tengah.
Tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh Teddy Salampessy sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah dinilai tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat, karena merendahkan martabat seorang perempuan di ruang publik.
Oleh karena itu, desakan pencopotan Teddy Salampessy dimaksudkan untuk mempermudah proses hukum yang telah dilaporkan oleh korban untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, dalam hal ini Polres Maluku Tengah.
Selain menggelar aksi protes di Kantor bupati, para ibu-ibu tersebut juga melanjutkan aksinya ke kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah. Namun, mereka tidak berhasil bertemu dengan yang bersangkutan.
Mereka sengaja menggantungkan pakaian perempuan yaitu daster di depan pintu gerbang masuk kantor Dinas Pendidikan Maluku Tengah sebagai bentuk protes atas tindakan semena-mena yang diduga dilakukan oleh Teddy Salampessy selaku Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah terhadap korban.
Selanjutnya, sebagai keluarga korban, mereka berharap pihak kepolisian dapat menjalankan proses hukum dengan baik, sehingga dapat memberikan rasa keadilan bagi korban. Tindakan Teddy Salampessy sebagai Kepala Dinas Pendidikan dinilai tidak sesuai dengan etika sebagai pejabat publik.
Saat ini, korban pemukulan telah menjalani pemeriksaan visum, dan sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, korban telah membuat laporan ke Polres Maluku Tengah.