Jakarta (MataMaluku) – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong pengembangan investasi berkelanjutan di sektor pariwisata Indonesia dengan meningkatkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN). Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan, menegaskan bahwa peningkatan investasi PMDN penting untuk memperkuat kepemilikan dan manfaat ekonomi yang lebih besar di dalam negeri dibandingkan dengan penanaman modal asing (PMA).
“Tingginya realisasi investasi PMDN memberikan keuntungan karena aset, modal, dan keahlian lokal semuanya dimiliki di dalam negeri. Selain itu, keuntungan dan dividen dari bisnis tersebut bisa tetap di Indonesia, berbeda dengan PMA yang keuntungannya sering dibawa ke luar negeri,” ujar Nurul di Jakarta, Sabtu (21/9).
Kementerian Investasi/BKPM juga menyelenggarakan Regional Investment Forum (RIF) di Legian, Bali, yang menjadi forum investasi tahunan ketiga setelah sebelumnya diadakan di Batam dan Makassar. Forum ini bertujuan untuk memperkenalkan peluang investasi di berbagai daerah, khususnya di sektor pariwisata yang memanfaatkan keunggulan alam dan budaya Indonesia.
Acara ini mengusung tema “Memperkenalkan Keunggulan Alam dan Budaya: Meningkatkan Investasi Berkelanjutan di Sektor Pariwisata”, dihadiri oleh sekitar 100 peserta, termasuk perwakilan pemerintah daerah, asosiasi pelaku usaha, serta perusahaan dari Bali dan luar Bali. Kegiatan ini juga menyediakan forum pertemuan tatap muka langsung (one-on-one meeting) antara investor dan perwakilan dari instansi terkait, seperti Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, serta pemerintah provinsi seperti Bali, Jawa Tengah, dan Kalimantan Tengah.
I Made Agus Aryawan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung, yang mewakili Bupati Badung, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini di Bali. Ia berharap semakin banyak potensi pariwisata yang dikenal luas sehingga menarik lebih banyak investasi ke daerah tersebut.
Pada semester I tahun ini, Provinsi Bali berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp18 triliun, mendekati capaian tahun lalu. Sektor pariwisata, terutama hotel dan restoran, berkontribusi signifikan dengan total investasi sebesar Rp31 triliun dalam lima tahun terakhir, setara dengan 36,3 persen dari total investasi di Bali. Dari jumlah itu, PMDN berkontribusi sebesar Rp15,19 triliun atau sekitar 48,7 persen terhadap total investasi di sektor pariwisata Bali.
Melalui forum RIF ini, Kementerian Investasi berharap dapat terus mendorong investasi yang berkelanjutan, memperkuat sektor pariwisata, dan meningkatkan keterlibatan modal dalam negeri untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan. MM/AC