Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menggalakkan upaya untuk mendorong perbankan dalam merealisasikan sisa target kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp120 triliun hingga akhir tahun 2023.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan pentingnya percepatan penyaluran dana tersebut sebagai upaya untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dan usaha rakyat, yang diharapkan akan berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional.
“Kita melihat bahwa Oktober, November, Desember masih akan ada sekitar Rp120 triliun lagi yang masih bisa disalurkan oleh perbankan kita,” ungkap Suahasil dalam The 7th Indonesia Risk Management Outlook 2024 dengan tema “Beyond Uncertainty and Opportunity: Technology and Leadership as Key Elements”.
KUR sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui lembaga keuangan dengan skema penjaminan.
Per 30 September 2023, penyaluran KUR telah mencapai 59,17 persen atau sekitar Rp175,73 triliun dari total plafon 2023 sebesar Rp297 triliun. Untuk mempercepat penyaluran KUR di sektor pertanian, pemerintah telah melakukan perubahan kebijakan termasuk pembebasan jumlah akses KUR dan penghapusan penerapan bunga berjenjang bagi debitur KUR sektor pertanian dengan pinjaman hingga Rp100 juta.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, juga mengusulkan ide kompetisi penyaluran KUR oleh bank penyalur sebagai strategi untuk mempercepat realisasi penyaluran. Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM sedang berupaya memperkenalkan regulasi penyaluran KUR menggunakan metode kredit skoring, yang telah terbukti efektif dalam mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM tanpa memerlukan agunan. Matamaluku