Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk mendukung peningkatan perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan memaksimalkan layanan penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, M. Kristi Endah Murni, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa pihaknya telah menandatangani kerja sama dengan Pemprov Sulteng.
“Melalui kerja sama ini, diharapkan bandara dapat berperan sebagai pintu gerbang pertumbuhan ekonomi daerah, mendukung kegiatan industri, dan meningkatkan pelayanan di dunia penerbangan,” kata Kristi.
Kemenhub melalui Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mutiara Sis Al-Jufri Palu telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemprov Sulawesi Tengah tentang promosi potensi sumber daya dan pengembangan sosial, ekonomi, pariwisata, dan budaya, serta pengembangan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BLU UPBU Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Rudi Richardo, dan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, pada Selasa (23/7) di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, disaksikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, M. Kristi Endah Murni.
Kristi menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat mendatangkan pelaku usaha dan wisatawan, yang pada akhirnya akan mendorong program-program pembangunan daerah, termasuk peningkatan frekuensi penerbangan di Sulawesi Tengah.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah atas komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama strategis dengan Kemenhub.
“Kesepakatan yang ditandatangani ini mencakup berbagai bidang penting, mulai dari pemerintahan, ekonomi, pariwisata, komunikasi, hingga keamanan dan keselamatan penerbangan. Setiap unsur memiliki peran strategis dalam menciptakan sinergi positif bagi perkembangan daerah,” ujar Kristi.
Ia berharap dengan semangat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah melalui sektor transportasi udara dapat dioptimalkan.
Kristi meminta Kepala Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan seluruh Kepala Bandara di Indonesia untuk tidak hanya fokus pada teknis penerbangan pesawat saat mendarat dan mengudara, tetapi juga berkontribusi bagi pembangunan daerah tempat mereka bertugas.
“Lebih dari itu, seorang kepala bandara juga punya tugas untuk berperan dalam meningkatkan perekonomian warga di mana bandara tersebut berada. Harus berpikir strategis, bahkan perlu punya jiwa seperti seorang salesman,” tambah Kristi.
Sementara itu, Kepala BLU UPBU Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Rudi Richardo, menyampaikan bahwa tujuan dari kesepakatan antara pihaknya dan Pemprov Sulawesi Tengah adalah untuk meningkatkan pelayanan transportasi udara dari dan ke Kota Palu serta sekitarnya.
“Selain itu, mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan, dan pariwisata di wilayah tersebut,” kata Rudi.
Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi akibat bencana gempa pada 2018, memiliki panjang landasan 2.510 meter dengan lebar 45 meter, dapat mengakomodasi pesawat tipe Boeing 737-900ER.
Terminal penumpang berukuran 19.476 meter persegi sehingga dapat menampung hingga 3 juta penumpang per tahun. Saat ini, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri telah melayani rute penerbangan komersial dari/ke beberapa kota besar di Indonesia.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari Pemprov Sulawesi Tengah. Semoga tujuan dari kesepakatan bersama ini dapat tercapai,” ungkap Rudi.
Rudi juga berharap kerja sama ini dapat meningkatkan sinergi dan menjadi acuan bagi masing-masing pihak dalam melaksanakan tugas serta dapat saling mendukung dalam pengembangan potensi perekonomian di Sulawesi Tengah. MM/AC