Jakarta (MataMaluku) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan kesiapannya dalam menyediakan sekitar 4.000 kandidat guru untuk mendukung peluncuran Sekolah Rakyat di 100 lokasi pada tahun 2025.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, mengungkapkan bahwa kebutuhan guru untuk Sekolah Rakyat diperkirakan mencapai 1.514 orang. Namun, pihaknya akan menyiapkan hingga tiga kali lipat jumlah tersebut guna memastikan proses seleksi berjalan optimal.
“Untuk memenuhi kebutuhan di 100 titik Sekolah Rakyat, kami akan menyediakan 4.000 guru kandidat, semuanya telah memiliki sertifikasi pendidik. Nantinya mereka akan diseleksi lebih lanjut oleh Kementerian Sosial,” ujar Nunuk dalam Dialog Pimpinan Direktorat Jenderal GTKPG bersama Forum Tenaga Kependidikan (Fortadik), di Jakarta, Rabu.
Para kandidat ini merupakan lulusan baru dari program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang belum mendapatkan penempatan resmi di instansi pendidikan mana pun. Menurut Nunuk, skema penempatan tidak akan mengambil guru dari sekolah yang sudah aktif, demi menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar yang sedang berjalan.
“Guru-guru Sekolah Rakyat harus siap tinggal di asrama dan mendampingi siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan baru. Karena itu, kami mengutamakan guru-guru muda yang fleksibel dan belum terikat instansi,” jelasnya.
Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025, dengan target pembukaan bertahap di 100 lokasi sepanjang tahun ini. Program ini digagas oleh Kementerian Sosial untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya konkret pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan harapan baru bagi generasi penerus bangsa dari kalangan kurang mampu. MM/AC