Kemendikbudristek Luncurkan Kembali Film Klasik ‘Dr. Samsi’ Karya Ratna Asmara

  • Bagikan
Nujul Kristanto
Kepala Koordinator Kelompok Kerja Perizinan dan Arsip Direktorat Film, Musik, dan Media Kemendikbudristek Nujul Kristanto

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi meluncurkan kembali film klasik hitam putih berjudul “Dr. Samsi” yang diproduksi pada tahun 1952. Film ini merupakan karya dari sutradara perempuan pertama Indonesia, yaitu Ratna Asmara.

Film “Dr. Samsi” merupakan salah satu artefak berformat seluloid 35mm yang telah disimpan dalam koleksi Sinematek Indonesia. Sayangnya, kondisinya hampir punah dan tidak lengkap. Oleh karena itu, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek melakukan restorasi, mengubahnya dari format seluloid ke format digital yang lebih modern.

“Alhamdulillah, kami berhasil menyelesaikan proses digitalisasi tahun ini, menghadirkan kembali ke layar lebar kebanggaan sinema Indonesia dari tahun 1952. Film ini dipilih bukan hanya karena usianya yang telah mencapai lebih dari 50 tahun, tetapi juga karena memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya yang penting,” kata Kepala Koordinator Kelompok Kerja Perizinan dan Arsip Direktorat Film, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Nujul Kristanto, sebelum pemutaran film di Jakarta pada Selasa.

Nujul menjelaskan bahwa restorasi film “Dr. Samsi” merupakan bagian dari upaya Kementerian untuk menambah kekayaan arsip dan melestarikan materi yang mencerminkan kejayaan sinema nasional. Pengarsipan dan restorasi film ini adalah bentuk apresiasi terhadap peran sutradara dan karya-karya yang telah berkontribusi membangun industri perfilman Indonesia.

“Langkah ini sesuai dengan amanat Undang-undang No.33 tahun 2009 tentang Perfilman dan Undang-undang No.5 tahun 2017 tentang Pelestarian Artefak atau Produk Budaya khususnya film Indonesia,” tambah Nujul.

Sutradara Ratna Asmara, yang tidak hanya berada di balik layar tetapi juga turut membintangi film ini dengan perannya sebagai Sukaesih. Film “Dr. Samsi” juga melibatkan sejumlah aktor seni peran terkenal seperti Raden Ismail, M. Said, Kamaludin, Djuwita, Kartini, dan Awaludin. Film ini merupakan karya sandiwara yang diciptakan oleh suami Ratna, yaitu Andjar Asmara.

Ratna Asmara, yang dikenal sebagai perempuan sutradara pertama di Indonesia, seringkali membawa nuansa eksploratif ke dalam setiap adegan karya ciptaannya. Karyanya tidak hanya mencerminkan kepiawaian dalam pengarahan, tetapi juga menyajikan warisan budaya yang kaya dalam sejarah perfilman Indonesia.

“Dr. Samsi” menceritakan perjalanan emosional seorang dokter bernama Samsi yang merawat anak hasil hubungan gelapnya dengan seorang perempuan bernama Sukaesih. Anak tersebut bernama Sugiat, tumbuh besar, dan bersekolah di luar negeri. Saat kembali ke Indonesia, Sugiat harus menghadapi peran perdana sebagai pengacara yang menangani kasus ibunya, Sukaesih, yang dituduh membunuh suaminya sendiri bernama Leo. Matamaluku/Ac

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *