Kebijakan Donald Trump Berpotensi Perkuat Dolar AS, Rupiah Melemah

  • Bagikan
Dolar AS dan Rupiah
Dolar AS dan Rupiah

Jakarta (MataMaluku) – Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah akibat pengaruh potensi kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump, yang diperkirakan akan mendorong penguatan dolar. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menjelaskan bahwa para analis memperkirakan kebijakan Trump dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi di AS.

“Dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih minggu depan, beberapa kebijakannya diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan tekanan harga. Federal Reserve (Fed) kemungkinan besar akan berhati-hati melanjutkan pemotongan suku bunga hingga ada kepastian bahwa inflasi AS akan menurun,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1).

Data Consumer Price Index (CPI) AS untuk Desember 2024 menunjukkan inflasi umum naik 2,9 persen secara tahunan (year-on-year), sesuai perkiraan. Namun, inflasi inti justru turun dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen.

“Meski data CPI lebih rendah dari ekspektasi, hal ini meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan lebih percaya diri untuk memangkas suku bunga pada 2025. Bank sentral diproyeksikan akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga, separuh dari total penurunan yang dilakukan pada 2024,” jelas Ibrahim.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis ditutup melemah 50 poin atau 0,31 persen, berada di level Rp16.376 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.326 per dolar AS.

Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia juga mencatat pelemahan rupiah ke level Rp16.378 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.311 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini mencerminkan sensitivitas pasar terhadap kebijakan AS yang dapat menguatkan dolar. Hal ini menunjukkan pentingnya stabilitas kebijakan dalam menghadapi tantangan global dan menjaga daya saing ekonomi domestik.

Analis pasar terus memantau perkembangan kebijakan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Donald Trump dan dampaknya terhadap nilai tukar mata uang global, termasuk rupiah. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *