Jokowi Ajak Pebisnis APEC Berinvestasi di Indonesia yang Penuh Potensi

  • Bagikan
Presiden RI Joko Widodo Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam APEC CEO Summit di San Francisco

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara tegas mengajak para pebisnis yang hadir di APEC CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat, untuk lebih agresif dan cepat memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan, “Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, dan saya harap Bapak dan Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan cepat.” Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Presiden terhadap potensi investasi yang melimpah di Indonesia.

Jokowi menyoroti bahwa Indonesia bukan hanya pilihan yang tepat, tetapi juga menjanjikan bagi para investor. Faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tumbuh positif dan berbagai potensi ekonomi di Tanah Air menjadi daya tarik utama.

“Mengutip IMF, ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh mencapai 5 persen pada tahun 2023 dan diperkirakan akan mencapai 5,1 persen pada tahun 2024,” ungkap Jokowi dengan keyakinan.

Selain potensi besar dari segi sumber daya alam dan manusia, Jokowi menilai Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif. Dengan alasan ini, Presiden menyebut beberapa sektor prioritas yang menjadi peluang investasi, seperti hilirisasi industri.

Sebagai contoh, Indonesia, dengan cadangan nikel terbesar, sedang membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. Targetnya adalah dapat memproduksi 600 ribu mobil listrik pada tahun 2030. “Beragam insentif dan fasilitas telah disiapkan, dan saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar di sektor ini,” tambahnya.

Transisi energi juga menjadi fokus utama. Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 3.600 gigawatt dan sedang membangun Kawasan Industri Hijau seluas 30 ribu hektare. “Investasi, pengetahuan, dan teknologi terkini dibutuhkan untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan,” katanya.

Poin lain yang menjadi prioritas Indonesia adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dikonsep sebagai kota pintar berbasis hutan dan alam. IKN memiliki potensi investasi terbuka di sektor infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Matamaluku-Ac

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *