Jepang Mundur dari Proyek Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapura

  • Bagikan
Kereta cepat Whoosh Jakarta Bandung
Kereta cepat Whoosh Jakarta - Bandung

Kuala Lumpur – Beberapa perusahaan Jepang telah memutuskan untuk mundur dari proyek kereta cepat Kuala Lumpur-Singapura, demikian disampaikan oleh beberapa narasumber pemerintah dan perusahaan pada hari Kamis.

Perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk East Japan Railway Co., sebelumnya berharap dapat menerapkan sistem kereta berkecepatan tinggi Shinkansen pada proyek kereta cepat yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Singapura tersebut. Namun, keinginan mereka menghadapi kendala ketika proyek dianggap terlalu berisiko karena tidak mendapatkan dukungan keuangan dari pemerintah Malaysia.

Keputusan mundurnya perusahaan Jepang memberikan peluang kepada pesaing-pesaingnya dari China untuk memperkuat pembangunan infrastruktur mereka di Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan China telah berhasil menyelesaikan pembangunan kereta cepat di Indonesia pada tahun 2023 dan saat ini tengah menggarap proyek serupa di Thailand.

Batas waktu pengajuan penawaran untuk proyek kereta cepat ini akan berakhir pada hari Senin pekan depan. Pemerintah Malaysia telah menerima penawaran sejak Juli 2023.

Perkiraan biaya proyek kereta cepat ini mencapai 100 miliar ringgit (sekitar Rp334,94 triliun), namun pemerintah Malaysia berencana untuk mengumpulkan dana dari sektor swasta, bukan dari anggaran belanja atau jaminan utang pemerintah.

Dengan mundurnya perusahaan Jepang dari proyek ini, beberapa perusahaan lokal di Malaysia berencana untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan China dan Eropa untuk mengajukan penawaran. Pemerintah Malaysia akan menentukan kandidat terpilih dalam beberapa bulan mendatang dan diharapkan memulai negosiasi dengan pemerintah Singapura akhir tahun ini.

Kesepakatan dasar untuk proyek kereta cepat ini telah dicapai antara pemerintah Malaysia dan Singapura pada tahun 2013. Proyek tersebut mencakup pembangunan jalur kereta cepat sepanjang 350 kilometer, yang diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan dari Kuala Lumpur ke Singapura menjadi 90 menit, dari sebelumnya empat jam jika menggunakan kendaraan pribadi.

Perusahaan Jepang, seperti East Japan Railway dan Sumitomo Corporation, sebelumnya menyatakan ketertarikannya untuk terlibat dalam proyek ini. Namun, pada tahun 2021, proyek tersebut dibatalkan oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu, Muhyiddin Yassin, karena alasan beban keuangan. Sekarang, Perdana Menteri Malaysia yang baru, Anwar Ibrahim, telah membuka kembali proyek kereta cepat ini. Matamaluku/Ac

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *