Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, mengumumkan bahwa Jepang sedang membutuhkan sebanyak 10 ribu pekerja dari provinsi tersebut. Pengumuman ini disampaikan saat beliau menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di SMA Negeri I Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Pak Gubernur berhasil menjalin kerja sama dengan institusi di Jepang. Kita diminta sebanyak 10 ribu orang per tahun, termasuk di antaranya lulusan SMA dan SMK,” ungkap Wakil Gubernur Steven di Bolaang Mongondow pada hari Selasa.
Dalam rangka menghadapi permintaan ini, Wagub Steven mendorong sekitar enam ribu siswa di Kabupaten Bolaang Mongondow untuk tetap optimistis dalam melanjutkan pendidikan. Setelah tamat SMA/SMK, mereka memiliki banyak pilihan, baik itu melanjutkan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
“Saya harap tetap fokus belajar, jangan terpengaruh hal-hal destruktif. Guru juga harus memiliki integritas dan saling mendukung satu sama lain,” ajaknya.
Lebih lanjut, Wagub menyatakan bahwa guru dan kepala sekolah memiliki peran penting sebagai contoh bagi peserta didik dengan menerapkan pola pendidikan yang baik.
“SMA/SMK benar-benar menjadi batu loncatan. Percayalah, tanpa fokus belajar di SMA, sulit untuk meraih kesuksesan. Mari kita fokus pada pendidikan,” ujarnya.
Wagub menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan, dan proses belajar dengan baik menjadi kunci utama untuk meraihnya.
“Semua memiliki proses, dan proses itu berada di tangan kalian sendiri,” tambahnya. Wagub juga menekankan pentingnya komitmen pribadi terhadap pembelajaran dan pengajaran sebagai pengaruh positif bagi masa depan keluarga, Sulut, dan Bangsa Indonesia. Matamaluku/Antara