Jakarta (MataMaluku) – Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menekankan pentingnya integritas seorang pemimpin sebagai langkah awal dalam pencegahan korupsi. Menurutnya, pemimpin yang berintegritas dapat mencegah anak buah dari melakukan penyimpangan dan praktik korupsi.
“Pemberantasan korupsi jangan hanya berbicara teori; mulailah dari diri kita sendiri,” ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin saat menyampaikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pimpinan Pusat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Burhanuddin menegaskan bahwa pemimpin yang bersih akan menjadi panutan, menciptakan rasa takut pada anak buah untuk melakukan tindakan tercela. Ia menyebut bahwa integritas pemimpin akan mendorong penegakan disiplin dan tindakan tegas terhadap pelanggaran.
“Jika pemimpin di daerah atau di mana pun bersih, yakinlah bahwa anak buahnya akan segan melakukan korupsi. Tapi jika pemimpinnya korup, bawahannya bisa menjadi perampok. Ingat itu!” katanya tegas.
Sebagai bagian dari upaya ini, Burhanuddin mengungkapkan bahwa saat awal masa jabatannya, ia melakukan pembersihan di lingkungan Kejaksaan untuk memastikan integritas lembaga hukum. Meski masih ada jaksa yang menyimpang, jumlahnya menurun secara signifikan.
“Saya sering katakan, untuk membersihkan halaman, dibutuhkan sapu yang bersih. Maka, kami mulai bersih-bersih dari dalam Kejaksaan sendiri,” ujarnya, seperti dipantau melalui akun resmi Kemendagri.
Selain itu, Jaksa Agung juga menyoroti pentingnya perbaikan sistem di instansi yang pernah tersandung kasus korupsi. Ia berpesan kepada para kepala kejaksaan negeri dan tinggi agar setiap penindakan harus diikuti dengan pembenahan sistem. Jika sistem yang bermasalah tidak diperbaiki, lanjutnya, maka potensi kemunculan kasus korupsi serupa akan tetap ada.
“Di daerah, kita bukan mencari-cari kesalahan, tetapi perlu adanya kesadaran untuk memperbaiki sistem, agar tidak ada lagi pejabat yang terjerumus,” tambah Burhanuddin. MM/AC