Iran Klaim Serangan ke Pangkalan AS di Qatar Setara Jumlah Bom AS

  • Bagikan
Ilustrasi pangkalan militer AS
Ilustrasi pangkalan militer AS di Qatar

Teheran (MataMaluku) – Pemerintah Iran melalui Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (Supreme National Security Council/SNSC) menyatakan bahwa jumlah rudal yang ditembakkan ke Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar setara dengan jumlah bom yang digunakan AS dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Pernyataan tersebut disampaikan pada Senin (23/6), sehari setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan serangan rudal sebagai respons atas pengeboman tiga fasilitas nuklir Iran oleh militer AS di Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Menurut laporan media lokal Nour News yang berafiliasi dengan SNSC, serangan balasan Iran ini diklaim sebagai tindakan yang terukur dan proporsional. SNSC menegaskan bahwa Pangkalan Udara Al Udeid dipilih sebagai target karena lokasinya yang jauh dari kawasan permukiman dan perkotaan di Qatar. Iran juga menekankan bahwa serangan tersebut tidak dimaksudkan untuk membahayakan Qatar, yang disebut sebagai negara sahabat dengan hubungan historis dan bersaudara dengan Teheran.

“Iran tetap menghormati dan berkomitmen menjaga hubungan hangat dan historis dengan Qatar,” bunyi pernyataan resmi SNSC.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan militer AS masih mengevaluasi dampak dari serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang berlangsung pada Minggu (22/6). Ia menyebut penilaian penuh terhadap hasil serangan tersebut “mungkin memerlukan waktu beberapa pekan hingga bulan”.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine, mengungkapkan bahwa operasi militer yang dinamai Operation Midnight itu melibatkan kekuatan besar, termasuk 14 bom penghancur bunker, lebih dari 24 rudal jelajah Tomahawk, serta 125 pesawat tempur.

Citra satelit yang diperoleh pada hari yang sama menunjukkan munculnya enam kawah besar di sekitar dua titik masuk fasilitas nuklir Fordow, yang diduga kuat sebagai lokasi jatuhnya bom AS.

Ketegangan antara Teheran dan Washington kembali meningkat tajam menyusul serangan saling balas ini, dengan kekhawatiran internasional mengenai potensi eskalasi konflik di kawasan Teluk. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *