Jakarta (MataMaluku) – Iran melancarkan serangan besar-besaran ke fasilitas militer Israel dalam operasi balasan bertajuk True Promise 3, dengan salah satu target utamanya adalah Pangkalan Udara Nevatim di wilayah selatan Israel. Serangan ini merupakan respons atas serangan militer Israel ke Teheran yang menewaskan puluhan warga, termasuk pejabat tinggi dan ilmuwan nuklir Iran.
Menurut kantor berita Iran Fars, serangan rudal Iran pada Jumat (13/6) menyebabkan sejumlah tentara Israel mengalami luka-luka. Pangkalan Udara Nevatim diketahui sebagai salah satu basis militer terbesar Israel di wilayah pendudukan. Meski militer Israel menyatakan hanya sedikit tentara yang terluka, mereka mengakui adanya kerusakan besar di fasilitas tersebut.
Sementara itu, media Israel Ynet melaporkan bahwa total korban luka akibat serangan Iran di seluruh Israel mencapai lebih dari 40 orang. Salah satu korban, seorang wanita yang mengalami luka parah, dikabarkan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.
Dalam pernyataannya di hadapan Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani mengungkapkan bahwa serangan udara Israel di wilayah Iran yang dimulai Jumat dini hari, dan dinamakan Operasi Rising Lion, telah menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai lebih dari 320 orang lainnya.
Serangkaian serangan Israel tersebut menargetkan sejumlah titik strategis di Iran, termasuk ibu kota Teheran, dan menyebabkan gugurnya beberapa pejabat tinggi militer serta ilmuwan penting di bidang nuklir.
Situasi di kawasan terus memanas dan memicu kekhawatiran akan konflik terbuka berskala lebih besar antara dua negara yang sudah lama berseteru ini. PBB dan berbagai negara menyerukan penahanan diri dan deeskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah. MM/AC