Indeks Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah Turun di 2023

  • Bagikan
Pendapatan Negara Naik 07 Persen Pada Februari 2021 Ini Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kinerja fiskal Indonesia tetap kuat meski menghadapi berbagai tantangan ekonomi global. Salah satu indikator penting yang menunjukkan keberhasilan ini adalah turunnya indeks ketimpangan ekonomi antarwilayah (indeks Theil) menjadi 0,148 pada tahun 2023.

“Dalam kondisi dunia yang semakin menantang seperti volatilitas komoditas dan kebijakan ‘higher for longer’, Kementerian Keuangan terus menjaga kinerja fiskal secara optimal melalui tiga area utama: peningkatan pendapatan, pengeluaran yang lebih baik, serta pembiayaan yang bijak dan inovatif,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/6).

Penurunan ketimpangan ekonomi ini diiringi oleh kinerja positif Kemenkeu dalam pengelolaan anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang mencapai penyerapan sebesar 94,37 persen. Dari sisi pendapatan, penerimaan negara juga menunjukkan peningkatan signifikan dengan total penerimaan perpajakan mencapai Rp2.154,2 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp612,5 miliar pada tahun 2023.

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa kinerja baik dalam aspek pembiayaan terlihat dari stabilnya rata-rata yield Surat Berharga Negara (SBN) di angka 6,62 persen sejak 2022, meskipun dunia sedang menghadapi suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Selain itu, pengelolaan keuangan negara terus mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK BUN). Selama periode 2022-2023, Kementerian Keuangan berhasil mengelola belanja negara sebesar Rp3.325,1 triliun, transfer ke daerah sebesar Rp857,59 triliun, dan pengelolaan aset negara sebesar Rp12.935 triliun dengan target pendapatan negara sebesar Rp2.802,2 triliun.

“Kami juga mengelola fungsi pembiayaan anggaran tahun tersebut sebesar Rp648,1 triliun,” tambah Sri Mulyani. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *