Sanaa, Yaman / Istanbul (MataMaluku) – Kelompok bersenjata Houthi di Yaman mengeluarkan ancaman serius terhadap Amerika Serikat, menyatakan akan menargetkan kapal barang dan kapal perang milik AS di Laut Merah apabila Negeri Paman Sam turut membantu Israel dalam melancarkan serangan terhadap Iran.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, melalui siaran televisi pada Sabtu (21/6). “Jika Amerika Serikat terlibat dalam agresi terhadap Iran bersama entitas Zionis (Israel), maka angkatan bersenjata kami tidak akan tinggal diam. Kami akan menargetkan kapal mereka di Laut Merah, baik kapal perang maupun kapal dagang,” tegas Saree.
Ia menambahkan bahwa pasukan Houthi terus memantau setiap pergerakan di kawasan, termasuk tindakan yang dianggap bermusuhan terhadap Yaman, dan siap mengambil langkah balasan demi mempertahankan kedaulatan negara.
“Setiap serangan Amerika terhadap Iran untuk membantu Israel tidak akan dibiarkan tanpa respons. Itu akan membuka jalan bagi Israel untuk menguasai kawasan secara luas,” tambahnya.
Hingga saat ini, pemerintah AS belum mengeluarkan tanggapan resmi atas pernyataan kelompok Houthi tersebut.
Perlu diketahui, pada Mei lalu, AS dan Houthi mencapai kesepakatan gencatan senjata yang hingga kini masih berlangsung. Namun, ketegangan kawasan meningkat tajam pascaserangan Israel ke beberapa lokasi strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir pada Jumat (13/6) dini hari.
Iran melaporkan korban tewas mencapai 430 orang dan lebih dari 3.500 luka-luka akibat serangan tersebut. Sebagai balasan, Iran juga meluncurkan serangan yang menewaskan sedikitnya 25 orang di Israel dan melukai ratusan lainnya.
Sementara itu, laporan dari harian Israel Maariv pada Rabu mengindikasikan bahwa militer Israel tengah mempersiapkan opsi untuk menyerang fasilitas nuklir Fordow, bahkan tanpa restu dari Amerika Serikat. Hal ini memperburuk potensi eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. MM/AC