Ambon, Maluku (MataMaluku) – Harga ikan di pasar tradisional mengalami lonjakan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan ini membuat pedagang dan konsumen semakin terbebani.
Dina Gomis, salah satu pedagang ikan, mengungkapkan bahwa harga ikan kawalinya yang sebelumnya Rp750.000 per loyang kini melonjak menjadi Rp1.200.000 per loyang. Untuk satu tempat yang berisi tujuh ekor ikan kawalinya, kini dibanderol Rp50.000.
Kenaikan harga juga terjadi pada ikan cakalang ukuran kecil hingga sedang. Awalnya, harga per tempat berkisar Rp250.000 – Rp300.000, kini meroket menjadi Rp650.000. Untuk empat ekor cakalang, harga yang sebelumnya Rp20.000 kini meningkat tajam.
Ikan momar juga mengalami lonjakan harga signifikan. Sebelumnya, harga per loyang sekitar Rp450.000, kini naik menjadi Rp800.000 hingga Rp850.000. Untuk ukuran kecil, empat ekor ikan dijual seharga Rp20.000, sementara ukuran besar, delapan ekor, kini dihargai Rp50.000 per tempat.
Nyai Suateran, pedagang ikan lainnya, menjelaskan bahwa hampir semua jenis ikan mengalami kenaikan harga. Ia menuturkan bahwa cuaca buruk menghambat aktivitas melaut para nelayan, sehingga pasokan ikan ke pasar menjadi terbatas.
Meski harga melonjak, minat masyarakat untuk membeli ikan tetap tinggi. Banyak konsumen yang memahami bahwa kenaikan harga ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang berdampak pada ketersediaan ikan di pasar.
Tak hanya ikan, sejumlah komoditas lain juga mengalami kenaikan harga. Rafa, pedagang tomat dan cabai, mengeluhkan kenaikan harga yang cukup signifikan. Idah, pedagang wortel, serta Abdullah, yang menjual wortel dan kentang, juga merasakan dampaknya.
Menurut Abdullah, harga wortel meningkat dari Rp20.000/kg menjadi Rp30.000/kg dalam tiga hari terakhir. Sementara itu, harga cabai justru mengalami penurunan dari Rp60.000/kg menjadi Rp30.000/kg. Di sisi lain, harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil.
Beberapa jenis sayur-mayur di Pasar Mardika dan Batu Merah juga mengalami kenaikan, meski tidak terlalu signifikan. Para pedagang menegaskan bahwa cuaca buruk menjadi faktor utama yang mempengaruhi stok barang dan menyebabkan lonjakan harga di pasar. MM