Berita Maluku Tengah, Masohi – Pasar Binaya Masohi menghadapi lonjakan harga cabai, mencapai Rp90.000/kg dari harga sebelumnya Rp60.000/kg. Kenaikan ini dipicu oleh faktor cuaca panas berkepanjangan yang menyebabkan gagal panen di sejumlah wilayah Maluku Tengah. Pernyataan ini disampaikan oleh Ibu Nurfia Sanaky Tepasiwa, seorang pedagang di kompleks pasar Binaya Masohi pada Rabu, 22 November 2023.
Menurutnya, sebelumnya cabai di pasar Binaya Masohi, terutama cabai rawit kecil, dihargai sekitar Rp60.000/kg, dan kini naik menjadi Rp90.000/kg. Begitu pula dengan cabai besar, yang sebelumnya dijual seharga Rp40.000/kg, kini naik menjadi Rp60.000/kg.
Pedagang di pasar Binaya Masohi memperoleh cabe dari petani lokal di kota Masohi dengan harga Rp80.000/kg untuk cabai rawit kecil, sementara cabai besar diambil dengan harga Rp30.000/kg.
Ibu Nur menyatakan bahwa kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh dampak cuaca panas yang berkepanjangan di sejumlah wilayah Maluku Tengah, yang menyebabkan gagal panen. Selain itu, pasokan cabe dari luar daerah belum masuk. Ini adalah faktor utama yang mendorong kenaikan harga cabai saat ini.
Ketika ditanya tentang beberapa kebutuhan pokok lainnya, Ibu Nur mengatakan bahwa stok bawang merah dan bawang putih cukup banyak dan harganya stabil. Begitu juga dengan sayur-sayuran yang dipasok dari pulau Ambon, harganya masih relatif stabil karena stok mencukupi.
Meskipun harga cabai mengalami kenaikan, Ibu Nur menyatakan bahwa masyarakat tetap membeli untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Dia juga mencatat bahwa kemungkinan harga cabai akan terus naik jika pasokan dari luar daerah tidak segera masuk ke pasar Binaya Masohi dalam beberapa pekan ke depan. Situasi ini menunjukkan bahwa faktor pasokan merupakan penentu utama dalam mengendalikan harga cabai di pasar lokal. Matamaluku