Jakarta – Sebanyak 68 guru terpilih dari sekolah-sekolah di Indonesia telah mengambil bagian dalam Program Kepemimpinan TF-STEM di Singapura. Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Science, Technology, Engineering, and Math (STEM) bagi siswa di Indonesia ini diselenggarakan dalam kerja sama tiga tahun antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Temasek Foundation, dan National Institute Education Singapore (NIE).
Dalam rilis pers yang diterima di Jakarta pada hari Selasa, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas para guru, tetapi juga untuk membentuk komunitas pembelajaran STEM yang kuat di lingkungan sekolah di Indonesia.
Program pelatihan yang berlangsung selama satu pekan di kampus National Institute Education Singapore (NIE), yang terkait erat dengan Nanyang Technological University (NTU), telah memasuki tahap keempat pada tahun 2023. Para peserta guru telah mendapatkan pelatihan dari para ahli STEM terkemuka di Singapura.
Menurut Yaya Sutarya, Widyaprada Ahli Madya di Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan yang mendampingi delegasi peserta, pelatihan ini penting karena masih banyak wilayah di Indonesia yang menghadapi kesulitan dalam memberikan akses pendidikan STEM berkualitas, terutama di daerah pedesaan.
“Waktu yang dihabiskan dalam pelatihan ini juga menekankan perlunya perluasan kurikulum STEM yang menarik serta pengintegrasian teknologi yang inovatif dalam proses pembelajaran,” tambahnya.
Dalam upaya untuk memperkuat kesepakatan tersebut, Wakil Direktur meriSTEM@NIE, Teo Tang Wee, yang juga bertindak sebagai koordinator pelatihan, menegaskan komitmen Singapura untuk mendukung pengembangan kemampuan para guru STEM di Indonesia. Teo menekankan pentingnya berbagi pengalaman berharga yang telah diperoleh dalam bidang pendidikan di Singapura.
IGAK Satrya menambahkan bahwa Singapura merupakan panutan dalam kualitas pembelajaran STEM, bukan hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di seluruh dunia. Dengan partisipasi dari guru-guru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, program pelatihan ini diharapkan akan memperkuat jaringan pengajar STEM di seluruh negeri. Matamaluku-AC