Lumajang, Jawa Timur (MataMaluku) – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang kembali mengalami erupsi pada Minggu (26/10) pagi, dengan tinggi letusan mencapai 700 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan erupsi pertama terjadi pukul 03.56 WIB dengan kolom abu setinggi sekitar 700 meter atau 4.376 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 164 detik,” ujarnya.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.14 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut. Arah sebaran abu masih dominan ke barat daya dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada di Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sejauh delapan kilometer dari puncak atau di sepanjang aliran Besuk Kobokan.
Di luar jarak tersebut, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah karena berisiko terkena lontaran batu pijar,” tambah Mukdas.
PVMBG mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.







