Gunung Semeru Erupsi Enam Kali, Abu Vulkanik Capai 900 Meter

  • Bagikan
Gunung Semeru erupsi 1
Gunung Semeru Erupsi

Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi berturut-turut pada Jumat pagi. Letusan tersebut menghasilkan abu vulkanik setinggi 400 hingga 900 meter di atas puncak.

Erupsi pertama gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terjadi pada pukul 00.04 WIB, diikuti erupsi kedua pada pukul 01.37 WIB. Selanjutnya, letusan terjadi pada pukul 02.26 WIB, 03.41 WIB, 05.27 WIB, dan terakhir pada pukul 06.12 WIB, dengan abu vulkanik mencapai ketinggian 900 meter di atas puncak.

“Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Jumat, 24 Mei 2024, pukul 06.12 WIB, dengan kolom abu vulkanik mencapai sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 mdpl,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.

Kolom abu vulkanik terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal menuju arah tenggara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 137 detik. Pada erupsi sebelumnya, sekitar pukul 05.27 WIB, abu mencapai ketinggian 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl dengan arah yang sama. Seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono, menyatakan bahwa aktivitas erupsi harian Gunung Semeru adalah hal yang wajar mengingat statusnya berada pada level III atau siaga. “Justru yang berbahaya kalau tidak erupsi setiap hari, karena ada endapan magma yang bisa menyebabkan letusan besar. Masyarakat di lereng Gunung Semeru sudah paham dengan karakter gunung api tersebut,” katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi awan panas dan aliran lahar bisa meluas hingga 17 km dari puncak.

Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena bahaya lontaran batu pijar. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *