Lumajang, Jawa Timur (MataMaluku) – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan serangkaian erupsi yang terjadi terus-menerus sejak Selasa (3/12) dini hari pukul 02.30 WIB hingga 08.48 WIB. Dalam rentang waktu tersebut, tercatat sembilan kali letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.30 WIB dengan ketinggian kolom abu sekitar 500 meter. Aktivitas serupa berlanjut pada pukul 04.27 WIB dengan ketinggian 700 meter, dan meningkat pada pukul 06.12 WIB saat kolom abu mencapai 900 meter atau setara 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang yang mengarah ke selatan,” jelas Liswanto, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam keterangannya.
Gunung Semeru kembali erupsi beberapa kali dalam selang waktu singkat, yakni pukul 06.15 WIB (300 meter), 06.31 WIB (300 meter), 06.49 WIB (500 meter), hingga pukul 07.44 WIB, 07.49 WIB, dan 08.48 WIB dengan tinggi letusan berkisar antara 500 hingga 600 meter.
“Pada erupsi terakhir, kolom abu bergerak ke arah timur laut,” tambah Liswanto.
Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi:
Zona Larangan Aktivitas: Tidak ada aktivitas di sektor tenggara Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang mendekati tepi sungai hingga radius 500 meter karena ancaman perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer.
Radius Tiga Kilometer dari Puncak: Zona ini harus dihindari karena potensi lontaran batu pijar.
Waspada Guguran Lava dan Lahar Hujan: Masyarakat diimbau mewaspadai aliran awan panas, lava, dan lahar di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak sungainya.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus dipantau secara intensif oleh pihak berwenang. Masyarakat di sekitar kawasan diminta tetap waspada dan mengikuti arahan resmi guna menghindari risiko bencana. MM/AC