Lumajang, Jawa Timur – Aktivitas Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, didominasi oleh gempa letusan atau erupsi sebanyak 30 kali pada Sabtu pagi periode pukul 00.00-06.00 WIB.
“Selama pengamatan kegempaan, tercatat 30 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 14-23 mm dan durasi gempa antara 93-174 detik,” ungkap Yadi Yuliandi, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Selain gempa letusan, Yadi juga melaporkan terjadinya 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-4 mm dan durasi 40-133 detik, serta tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm dan durasi 38-72 detik.
“Dari pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut tingkat 0-II. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan dengan angin lemah hingga sedang mengarah ke barat,” lanjutnya.
Gunung Semeru saat ini berada pada status Siaga atau Level III. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. MM/AC