Padang, Sumatera Barat (MataMaluku) – Gunung Marapi yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi pada Selasa (16/9) pagi. Letusan tersebut berlangsung sekitar 47 detik.
“Erupsi terjadi pukul 08.23 WIB, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29,5 milimeter dan durasi 47 detik,” ujar petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, di Padang.
PGA melaporkan tinggi kolom abu vulkanik tidak dapat diamati karena tertutup awan. Saat ini, Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih berstatus Level II (Waspada). Dengan status tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah Verbeek.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga memperingatkan potensi lahar dingin, terutama bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai berhulu dari puncak Marapi. Risiko ini meningkat pada musim hujan atau saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
“Hal yang paling mungkin terjadi adalah banjir lahar dingin, seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa,” kata Rifandi.
Selain itu, warga diimbau tetap menggunakan masker ketika terjadi hujan abu guna menghindari gangguan pernapasan. Petugas PGA akan terus melakukan pemantauan dan mengingatkan masyarakat terkait bahaya material sisa letusan yang dapat terbawa aliran air. MM/AC