Jakarta – Awan abu vulkanik setinggi tujuh kilometer membumbung ke langit akibat erupsi Gunung Ibu yang terletak di barat laut Pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe, melaporkan bahwa letusan tersebut terjadi pada siang hari pukul 12.45 WIT. Erupsi ini menghasilkan kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam yang bergerak ke arah barat. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 373 detik,” kata Roeroe dalam laporannya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sejak Gunung Ibu ditetapkan berstatus awas pada 16 Mei 2024, letusan siang ini merupakan yang terbesar dengan jumlah abu yang dihasilkan.
Gunung Ibu adalah gunung api tipe strato dengan puncak setinggi 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, gunung ini terletak di wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Badan Geologi telah menerbitkan peringatan Volcano Observation Notice for Aviation (VONA) dengan kode merah untuk area Maluku Utara. Layanan VONA ini berguna untuk memberi tahu pilot, operator, manajer lalu-lintas udara, hingga ahli meteorologi mengenai sebaran abu vulkanik demi keselamatan penerbangan.
Badan Geologi juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer dari kawah aktif dan dalam perluasan sektoral sejauh tujuh kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara Gunung Ibu.
Pengamatan terhadap aktivitas Gunung Ibu dilakukan secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. MM/AC