Ternate, Maluku Utara (MataMaluku) – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, kembali erupsi pada Minggu (21/12), memuntahkan kolom abu tebal setinggi 2.000 meter. Kejadian ini dilaporkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu pada pukul 18.35 WIT.
Petugas Pos PGA Ibu, Richard Chaniago, mengungkapkan bahwa erupsi terjadi dua kali dengan ketinggian kolom abu yang bervariasi. Erupsi pertama tercatat setinggi 1.200 meter sekitar pukul 17.11 WIT, diikuti erupsi kedua setinggi 2.000 meter.
“Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 3 menit 28 detik,” jelas Richard.
Saat ini, Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut berada pada status Level III atau Siaga. Aktivitas erupsi masih berlangsung ketika laporan ini disusun oleh tim Pos PGA Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Petugas mengingatkan warga dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah aktif dan 5,5 kilometer di area perluasan sektoral ke arah bukaan kawah bagian utara.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik,” tambah Richard.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh isu atau hoaks terkait aktivitas Gunung Ibu. “Tetaplah mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah, dan selalu jaga ketenangan di lingkungan sekitar,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diharapkan terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Ibu. Langkah ini penting untuk memastikan informasi terbaru dan tindakan mitigasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Erupsi Gunung Ibu menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya alam, khususnya di wilayah yang dekat dengan aktivitas vulkanik. MM/AC