Ambon, Maluku (MataMaluku) – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyoroti persoalan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur dalam pidato perdananya di hadapan Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku, Rabu (5/3). Pidato ini menjadi bagian dari rangkaian pelantikan dirinya sebagai Gubernur Maluku periode 2025-2030.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Maluku, Benhur G. Watubun, dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, Forkopimda, serta perwakilan instansi pemerintah dan swasta. Dalam pidatonya, Lewerissa menegaskan bahwa kemiskinan masih menjadi tantangan utama di Maluku, meskipun daerah ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
“Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi permasalahan serius bagi Maluku. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih keras untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara merata,” ujarnya.
Ia menyoroti berbagai potensi ekonomi daerah, termasuk sektor perikanan, pariwisata bahari, dan keberagaman budaya yang belum termanfaatkan secara optimal. Untuk menjawab tantangan tersebut, Lewerissa memperkenalkan strategi pembangunan yang ia sebut sebagai Sapta Cita Lawamena. Strategi ini bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Maluku.
Dalam visi misinya, ia menekankan pentingnya peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat dengan mengedepankan profesionalisme, dedikasi, dan integritas. Selain itu, ia berkomitmen untuk mengurangi tingkat pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta mendorong investasi yang berpihak kepada masyarakat Maluku.
Gubernur juga menegaskan pentingnya investasi yang taat aturan dan etis, serta mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan dan kesehatan. Kesetaraan gender, peran pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas juga menjadi bagian dari prioritas pembangunan daerah.
Pada sektor pendidikan, Lewerissa mengakui masih adanya kendala seperti kurangnya tenaga pengajar, distribusi guru yang belum merata, serta infrastruktur sekolah yang belum memadai. Oleh karena itu, ia menegaskan komitmennya untuk memperbaiki sektor pendidikan agar dapat mencetak SDM yang lebih kompetitif.
Pembangunan infrastruktur juga menjadi perhatian utama dalam kepemimpinannya. Gubernur menekankan pentingnya peningkatan konektivitas antar-pulau dan antar-wilayah guna memperlancar distribusi barang serta mobilitas penduduk. Ia juga berjanji untuk memperkuat sektor UMKM, membuka akses pasar, serta mengurangi kesenjangan pembangunan antar-wilayah.
Dengan mengusung semangat Hidup Orang Basudara, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat adat dan kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial serta menaati hukum yang berlaku.
Acara ini juga dirangkaikan dengan serah terima jabatan Gubernur Maluku dan dihadiri oleh Direktur Produk Hukum Daerah Kemendagri, kepala daerah se-Maluku, serta pimpinan OPD Pemprov Maluku.MM