Ambon – Perayaan Paskah Kristus yang berlangsung di sejumlah jemaat di Kota Ambon pada Minggu (9/4/2023) pagi, diisi dengan berbagai kegiatan seperti ibadah kubur terbuka, pawai obor, dan prosesi jalan salib yang mengisahkan tentang sengsara dan wafatnya Yesus.
Jalan Salib yang sudah beberapa tahun terakhir tidak dilaksanakan karena Pandemi COVID-19, kembali dilaksanakan oleh AMGPM Bethania Ambon dan disaksikan oleh ribuan warga kota Ambon.
Ketua AMGPM Bethania Ambon Steven Manuputty mengatakan, kegiatan jalan salib ini selain untuk memperingati Paskah juga sebagai memontum untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai moral dan semakin menguatkan iman rohani generasi muda gereja yang mulai terkikis akibat kemajuan zaman.
Ia berharap melalui peringatan Paskah generasi muda gereja terpanggil untuk berperan dalam mempersembahkan karya terbaik tidak hanya bagi pelayanan warga gereja tetapi juga bagi sesama.
Teatrikal Jalan Salib dimulai pada pukul 01.00 pagi, dari halaman gedung Gereja Maranatha diawali dengan prosesi perjamuan kudus Yesus bersama para murid-Nya menuju taman Getsemani dan Yesus kemudian ditangkap.
Dari pantauan Tim Matamaluku.com, para pemain mengenakan kostum yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam kisah Yesus, seperti dua belas murid Yesus, para prajurit, Pontius Pilatus dan lainnya.
Adegan demi adegan diperagakan saat Yesus dianiaya dan dicambuk sampai berlumuran darah lalu terjatuh sambil memikul salib hingga disalib di bukit Golgota.
Seperti pada adegan “The Passion of The Christ” cerita diawali dengan perjamuan kudus dan doa Yesus di Taman Getsemani, hingga penangkapan Yesus yang terjadi di halaman Baileo Oukumene dan Gereja Maranatha.
Dilanjutkan dengan prosesi Jalan Salib dan pawai obor melintasi Jalan Pattimura, Jalan Ahmad Yani, Jalan Yan Paays, Jalan Said Perintah, Jalan Setia Budi yang disaksikan ribuan warga kota Ambon.
Teatrikal Jalan Salib ini juga diiringi dengan peniupan terompet.
Setidaknya ada 12 titik pemberhentian yang harus dilalui para pemain sebelum menuju lokasi utama di gedung Gereja Bethania. Setiap titik pemberhentian menceritakan satu bagian penting ketika Yesus ditangkap hingga disalibkan.
Para pemuda yang terlibat dalam drama teatrikal ini benar-benar menghayati peran mereka sebagai Yesus, Pilatus, tentara Romawi, Maria, Herodes dan lainnya,
Orang-orang yang menonton juga ikut menangis ketika Yesus dicambuk dan menjadi incaran tentara Romawi di sepanjang rute teatrikal.
Penyaliban di kayu salib hingga penguburan jenazah Yesus menutup seluruh rangkaian prosesi Jalan Salib tepat di depan gedung Gereja Bethania yang dilanjutkan dengan pujian dan ibadah makam terbuka.
Perayaan jalan salib yang berlangsung sejak pukul 01.00 WIT ini sempat membuat jalanan macet total dan harus dijaga oleh sejumlah polisi.
Diketahui, tradisi jalan salib pada Minggu dini hari tidak hanya dilakukan oleh jemaat Betnahia namun juga dilaksanakan di jemaat Galala, Kudamati, Lateri dan jemaat-jemaat lainnya.
Jalan Salib merupakan rangkaian ibadah Paskah untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus yang telah menang atas maut.