Gen Z Mulai Lirik Hunian Mewah, Tren Baru di Pasar Properti Indonesia

  • Bagikan
Ilustrasi Hunian mewah
Ilustrasi Hunian mewah

Jakarta (MataMaluku) – Pelaku industri properti mengamati munculnya tren menarik di kalangan generasi muda, terutama Gen Z, yang kini mulai aktif memasuki pasar hunian menengah ke atas, meski tantangan ekonomi dan inflasi global masih membayangi.

Wikhen Rusli, Sales & Marketing Division Head Alam Sutera, mengutip laporan Indonesia Property Watch bahwa permintaan terhadap hunian di kisaran harga Rp1–2 miliar meningkat hingga 18 persen pada kuartal pertama 2025. Menariknya, sebagian besar pembeli berada di rentang usia 25–35 tahun.

“Gaya hidup yang mengedepankan kenyamanan, akses strategis, serta kebutuhan akan ruang multifungsi menjadi faktor utama di balik pergeseran ini,” ujar Wikhen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (1/6).

Sutera Rasuna Catat Penjualan Mencolok

Fenomena ini terasa nyata di kawasan pengembangan Alam Sutera 2, Tangerang, terutama pada proyek superklaster Sutera Rasuna. Dua klaster pertamanya berhasil mencatatkan penjualan hingga 1.000 unit hanya dalam beberapa bulan sejak diluncurkan akhir 2024 lalu.

“Pencapaian ini bukan hanya mencerminkan kekuatan daya beli generasi muda, tapi juga pergeseran preferensi mereka dalam memilih tempat tinggal,” lanjutnya.

Merespons tingginya permintaan, Alam Sutera kini meluncurkan klaster ketiga bertajuk VOLA, yang secara khusus ditargetkan untuk pasar milenial dan Gen Z.

“Dua klaster sebelumnya memberikan sinyal kuat bahwa pola konsumsi hunian sedang berubah. Generasi muda kini mencari tempat tinggal yang mendukung gaya hidup aktif dan fleksibel,” jelas Wikhen.

Lebih dari Sekadar Tren

Ia menegaskan bahwa minat Gen Z terhadap hunian premium bukanlah tren sesaat. Hal ini mencerminkan perubahan cara pandang terhadap rumah, yang kini diposisikan sebagai ruang hidup produktif dan ekspresif, bukan sekadar aset.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, justru muncul optimisme baru dari generasi muda yang memilih untuk menetap, berinvestasi, dan membangun kualitas hidup sejak dini,” tutup Wikhen. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *