Marrakesh, Maroko – Gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter mengguncang Marrakesh, Maroko, pada Jumat (8/9), menewaskan sedikitnya 296 orang dan melukai 153 lainnya, menurut laporan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Maroko.
Pusat gempa terdeteksi berada di kedalaman 18,5 kilometer dan berlokasi sekitar 71 kilometer timur laut Marrakesh. Getaran yang sangat kuat menyapu wilayah-wilayah termasuk provinsi dan kota Al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilail, Chichaoua, dan Taroudant.
Warga Marrakesh, seperti Abdelhak El Amrani (33), menggambarkan momen mencekam saat gempa terjadi, “Saya bisa melihat gedung-gedung bergerak. Kita tidak selalu memiliki refleks untuk situasi seperti ini. Lalu saya keluar dan ada banyak orang di sana. Semua orang terkejut dan panik. Anak-anak menangis dan para orang tua kebingungan.”
Selama setidaknya 10 menit, listrik dan jaringan telepon padam, memicu ketidakpastian di antara warga. Mereka memutuskan untuk berada di luar rumah untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Fayssal Badour, yang sedang menyetir saat gempa terjadi, berkata, “Saya berhenti dan menyadari betapa dahsyatnya bencana ini. Itu sangat serius, seolah-olah sebuah sungai meledak di tepiannya. Teriakan dan tangisan tak tertahankan.”
Rumah sakit di Marrakesh dilaporkan menghadapi gelombang besar pasien terluka akibat gempa tersebut.
Getaran gempa juga dirasakan di kota-kota pesisir Rabat, Casablanca, dan Essaouira. Meskipun kerusakan fisik tidak terlalu parah, kepanikan melanda, dan beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan.
Sistem PAGER USGS (United States Geological Survey), yang memberikan penilaian awal mengenai dampak gempa bumi, mengeluarkan peringatan oranye untuk potensi kerugian ekonomi yang signifikan, serta peringatan kuning untuk kemungkinan korban jiwa. Hal ini menggarisbawahi tingkat kehati-hatian yang harus diambil oleh otoritas setempat dan masyarakat dalam menangani dampak gempa tersebut.
Gempa ini mengingatkan penduduk Maroko akan rentannya bangunan terhadap gempa bumi. Negara ini pernah diguncang oleh gempa dahsyat pada tahun 2004, yang menewaskan lebih dari 600 orang dan melukai hampir 1.000 lainnya ketika gempa bumi mengguncang Al Hoceima di timur laut Maroko. Matamaluku