Jakarta (MataMaluku) – Aplikasi kecerdasan buatan (AI) Google, Gemini, mencatat lonjakan popularitas setelah meluncurkan fitur pengedit gambar terbaru bernama Nano Banana pada Agustus lalu. Fitur ini mendapat ulasan positif karena mampu menyederhanakan proses penyuntingan kompleks sekaligus menghasilkan visual yang lebih realistis.
Menurut laporan firma riset aplikasi Appfigures yang dikutip TechCrunch, Rabu (17/9), unduhan Gemini melonjak 45 persen secara bulanan pada September. Hingga pertengahan bulan, aplikasi ini sudah mencatat 12,6 juta unduhan, naik signifikan dari 8,7 juta pada Agustus.
Sejak perilisan Nano Banana, peringkat Gemini di App Store AS juga meroket. Jika sebelumnya hanya pernah menyentuh posisi ketiga (28 Januari 2025), kini Gemini menyalip ChatGPT dan naik ke puncak tangga aplikasi global pada 12 September, bertahan di posisi pertama hingga kini. Saat ini, Gemini menjadi satu-satunya aplikasi AI yang masuk 10 besar App Store.
Di Google Play, performa Gemini tak kalah impresif. Dari peringkat ke-26 pada 8 September, aplikasi ini melesat ke posisi kedua di AS pada pekan lalu, meski ChatGPT masih bertahan di peringkat pertama.
Wakil Presiden Google Gemini dan Google Labs, Josh Woodward, menyebut sejak peluncuran Nano Banana, aplikasi ini telah menarik 23 juta pengguna baru dan menghasilkan lebih dari 500 juta gambar.
Pertumbuhan itu juga berdampak langsung pada pendapatan. Dari total pemasukan Gemini di iOS sebesar 6,3 juta dolar AS sepanjang 2025, sebanyak 1,6 juta dolar diraup hanya pada Agustus — melonjak 1.291 persen dibanding Januari yang hanya 115 ribu dolar. Hingga pertengahan September, Gemini sudah meraup 792 ribu dolar, hampir setengah dari capaian bulan sebelumnya.
Sejak debut di Android pada Februari 2024 dan menyusul di iOS pada akhir tahun lalu, Gemini kini telah diunduh lebih dari 185,4 juta kali, dengan 103,7 juta unduhan terjadi sepanjang 2025. MM/AC