Kaibobo – Gedung Gereja Nehemia, Jemaat GPM Kaibobo, Klasis Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diresmikan penggunaanya pada, Minggu (25/9/2022). Peresmian sekaligus pentahbisan gedung Gereja Nehemia, ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan sirine pembukaan selubung papan nama gedung Gereja Nehemia, oleh Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, bersama Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. Izak Sapulette.
Usai penandatanganan prasasti, tahapan peresmian dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh MPH sinode GPM, Penatua Dr. Ny. B. Sahertian. Kemudian Wagub dan istri, Ibu Pdt, Beatrix Orno Soumeru, berserta seluruh jemaat melakukan Ibadah bersama.
Pembangunan Gereja Nehemia seluas 27×18 meter, dibangun pada 28 Oktober 2018, pekerjaanya membutuhkan waktu 2 tahun, 8 bulan dan 25 hari, dengan menghabiskan anggaran Rp8,1 miliar.
Ibadah perdana di Gereja Nehemia dipimpin Sekum MPH Sinode GPM, Pdt. Izak Sapulette dihadiri ratusan jemaat Kaibobo, Ariate, tamu undangan juga Basudara Pela Gandong Suli dan Wai.
Wagub dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada warga Tahisane Kaibobo, karena dengan kesungguhan dan tekad secara murni swadaya mampu mendirikan gedung Gereja Nehemia tanpa bantuan Pemda baik Provinsi maupun Kabupaten.
Waggub mengakui dari segi waktu pembangunan terbilang sangat cepat, hal ini membuktikan bila jemaat dan Gereja Tuhan di Kaibobo terus tumbuh dan semakin berkembang.
Wagub yang juga suami dari Pdt, Beatrix Orno Soumeru ini mengingatkan gereja jangan hanya dimaknai sebatas pembangunan gedung, namun juga sebagai wahana pembinaan dan pengembangan mental spiritual persekutuan dalam membangun jati diri serta menjadi simbol kehadiran Tuhan melalui ibadah maupun persekutuan jemaat.
Peresmian gedung gereja menunjukkan, Tuhan senantiasa memberikan kekuatan dan kemampuan kepada jemaat, sehingga dapat menyelesaikan proses pembangunan gedung yang representatif yang akan membangun kesadaran iman dan ketaatan untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan.
Dirinya berharap gedung Gereja dapat dijadikan sebagai pusat pembinaan dan pembentukan karakter dan moral jemaat dan juga sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Kaibobo. Sebab, pembangunan gedung Gereja telah mengajarkan tentang hidup tolong menolong dan kerja sama, untuk mewujudkan tujuan dan juga sebagai cerminan bagi seluruh masyarakat di Maluku.
pada kesempatan yang sama Wagub Orno mengapresiasi kehadiran saudara Pela Gandong Kaibobo beragama muslim yakni Hualoy dan Saleman yang turut hadir dalam acara pentahbisan dan peresmian Gejeja Nehemia sebagai cerminan semakin eratnya hubungan hidup toleransi orang basudara Salam-Sarani di Maluku.
Ketua Majelis Jemaat GPM Kaibobo Pdt. Semy Pattikawa menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh anak cucu Henapoput Kaibobo yang berada di berbagai daerah termasuk Belanda dan Hongkong atas dukungan dan sumbangsih sehingga pelaksanaan pembangunan gedung Gereja Nehemia dapat selesai dalam waktu yang cukup cepat.
Kehadiran gedung Gereja Nehemai tidak semata pembinaan spiritual rohani tetapi juga pusat pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Kaibobo.
Sebelumnya dalam laporan Wakil Ketua Pembangunan Gereja Nehemia Kaibobo, Elias Matinahoru menjelaskan, pembangunan gedung Gereja Nehemia tidak terlepas dari sejarah berdirinya gereja mula-mula di negeri Tahisane Honipoput Samale Kaibobo yang pembangunnya mulai dikerjakan pada tahun 1915 dan selesai pada 1917.
Cikal bakal pembangunan gedung Gereja Nehemia Kaibobo setelah usai peringatan 100 tahun perjalanan pelayanan injil di negeri Kaibobo pada 2017 lalu.
Sejak proses peletakan batu penjuru pembangunan gedung Gereja ini 2028 lalu sempat terhenti akibat COVID 19, kemudian dilanjutkan dan selesai dalam waktu 2 tahun 8 bulan dan 25 hari.
Pentahbisan dan Peresmian gedung Gereja Nehemia yang baru, didahului dengan ibadah syukur dan proses mengantar peralatan sakramen pelayanan dari Gereja sementara ke Gereja Nehemia oleh Ketua Majelis Jemaat Pdt. Semy Pattikawa dan para pelayan gereja.
Dalam Acara peresmian gedung Gereja Nehemia Jemaat GPM Kaibobo, juga turut dihadiri Sekda Kabupaten SBB, Leverne Alvin Tuasuun, anggota Badan Pekerja Klasis dari Seram Barat dan Klasis Kairatu, Polres Seram Barat, Ketua Majelis Jemaat se-Klasis Seram Barat, sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat. Matamaluku.com