Pamulang, Tangerang Selatan – Aksi heroik Farhan Rizky Romadon di tengah keributan di Pamulang, Tangerang Selatan, mendapat apresiasi dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Pemuda ini dengan berani menghalau pengeroyokan terhadap seorang mahasiswi Katolik, menegaskan pentingnya menolak kekerasan dalam penyelesaian konflik.
Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, menegaskan bahwa tindakan Farhan memperlihatkan semangat moderat yang patut dicontoh. “Kita harus menolak kekerasan dan mengedepankan dialog sebagai solusi. Farhan memberikan contoh nyata akan pentingnya prinsip ini,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut Wibowo, persoalan keumatan seharusnya diselesaikan melalui dialog, bukan dengan kekerasan. Dia yakin bahwa melalui diskusi yang baik, solusi atas persoalan dapat ditemukan secara bersama.
Tindakan Farhan, tambahnya, bukan hanya sekadar tindakan heroik, tetapi juga sebagai pengingat akan kepentingan menolak kekerasan dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan konflik sosial. “Farhan memberikan teladan tentang persahabatan universal yang tidak terbatas oleh perbedaan agama,” katanya.
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sejumlah mahasiswa Universitas Pamulang menjadi korban kekerasan dan pembacokan saat melakukan ibadah. Dalam video tersebut, terlihat beberapa mahasiswa dikeroyok oleh massa, bahkan beberapa di antaranya terluka oleh senjata tajam.
Farhan, yang berusaha untuk melerai keributan tersebut, berhasil mengurangi intensitas kekerasan. Namun, dia juga harus mendapatkan perawatan karena luka sabetan benda tajam di dahinya. Aksi heroiknya telah menjadi sorotan dan menginspirasi banyak orang akan pentingnya sikap toleransi dan penolakan terhadap kekerasan. MM/AC