Jakarta (MataMaluku) – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu keracunan makanan hingga didiagnosis mengidap infeksi usus. Akibat kondisinya yang menurun, ia harus menerima cairan infus karena dehidrasi dan diwajibkan beristirahat di rumah selama tiga hari.
Menurut pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu mulai merasa tidak enak badan pada Sabtu malam, (19/7/2025). Ia kemudian diperiksa langsung di kediamannya oleh Profesor Alon Hershko, Kepala Departemen Penyakit Dalam di Pusat Medis Hadassah Ein Kerem, Yerusalem.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan Netanyahu mengalami radang usus yang dipicu oleh konsumsi makanan basi. “Beliau mengalami infeksi usus akibat mengonsumsi makanan yang sudah tidak layak,” ujar pernyataan kantor perdana menteri yang dikutip dari JNS dan Ynet News, Senin (21/7/2025).
Meskipun sempat mengalami dehidrasi, hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan kondisi Netanyahu dalam keadaan stabil. Ia kini menjalani perawatan dengan menerima cairan infus untuk mengatasi dehidrasi akibat infeksi tersebut.
“Perdana Menteri akan beristirahat penuh di rumah selama tiga hari ke depan dan akan tetap menjalankan tugas kenegaraan dari kediamannya,” tambah pernyataan resmi tersebut.
Netanyahu juga dipastikan tidak akan hadir dalam rapat kabinet mingguan dan tidak akan memberikan kesaksian dalam persidangan yang dijadwalkan dalam minggu ini. Meski begitu, ia dilaporkan tetap sadar penuh selama masa pemulihan.
Riwayat Kesehatan Netanyahu
Ini bukan kali pertama Netanyahu mengalami gangguan kesehatan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Mei 2025, ia menjalani kolonoskopi rutin di Pusat Medis Shaarei Zedek, Yerusalem. Sebelumnya, pada Desember 2024, pria berusia 75 tahun ini juga menjalani operasi pengangkatan prostat akibat infeksi saluran kemih yang dipicu oleh pembesaran prostat jinak. Tak hanya itu, pada Maret 2024, Netanyahu sempat menjalani operasi hernia di Hadassah Ein Kerem.
Seberapa Berbahaya Keracunan Makanan Basi?
Keracunan makanan bukan sekadar gangguan pencernaan biasa. Menurut Australia Wide First Aid, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi serius yang berdampak pada tekanan darah, fungsi ginjal, bahkan bisa berujung fatal jika tidak ditangani.
Gejala umum keracunan makanan meliputi:
Kram perut
Mual dan muntah
Diare
Demam
Mulut kering
Penurunan produksi urine
Tekanan darah rendah
Orang dengan sistem kekebalan lemah, seperti lansia, anak kecil, ibu hamil, atau pengidap penyakit kronis, berisiko mengalami komplikasi serius seperti nyeri sendi kronis, gangguan ginjal, dan bahkan gangguan saraf.
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus, yang sering ditemukan dalam makanan mentah, basi, atau tidak dimasak dengan baik.
Untuk menghindari keracunan makanan, pastikan selalu menyimpan, mengolah, dan mengonsumsi makanan dengan cara yang higienis dan benar. Perhatikan tanggal kedaluwarsa, kondisi penyimpanan, serta pastikan makanan dimasak hingga matang sempurna.MM/DC