Erupsi Gunung Ibu, Warga Enam Desa di Halmahera Barat Dievakuasi ke Lokasi Aman

  • Bagikan
Warga enam desa
Warga enam desa di Kecamatan Tabaru

Ternate, Maluku Utara (MataMaluku) – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, telah mengevakuasi warga dari enam desa di Kecamatan Tabaru akibat ancaman bahaya erupsi Gunung Ibu. Evakuasi dilakukan pada Rabu malam (15/1) setelah status gunung api tersebut dinaikkan dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Halmahera Barat, Irfan Idrus, menjelaskan bahwa erupsi Gunung Ibu disertai dengan abu vulkanik dan lava pijar, sehingga memaksa sekitar 3.000 jiwa dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, Soa Sangaji, dan Todoku untuk dipindahkan ke lokasi pengungsian yang lebih aman.

“Enam desa tersebut terletak di kaki Gunung Ibu yang termasuk kawasan rawan bencana. Warga dievakuasi ke dua lokasi aman, yaitu gereja di Desa Tongute Sungi dan Desa Akesibu,” kata Irfan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, status Awas diberikan setelah terjadi erupsi pada Rabu pagi sekitar pukul 07.11 WIT, dengan kolom abu mencapai ketinggian 4.000 meter. Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dan sektoral enam kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara.

Selain ancaman langsung dari abu vulkanik dan lava pijar, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung setinggi 1.325 meter di atas permukaan laut tersebut, terutama jika hujan deras melanda kawasan puncak.

BPBD Halmahera Barat bersama TNI dan Polri telah melakukan evakuasi secara bertahap, dimulai dari Desa Sangaji Nyeku. Warga yang tinggal di luar radius lima kilometer juga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah.

Dalam situasi hujan abu, masyarakat diharapkan menggunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik. Informasi lebih lanjut terkait erupsi Gunung Ibu dapat diakses melalui PVMBG atau BPBD setempat.

Kondisi terkini akan terus dipantau untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak. Pemkab Halmahera Barat juga memastikan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar di lokasi pengungsian. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *