Era Prabowo-Gibran: Rumah Sakit untuk Semua

  • Bagikan
RSUP dr. J. Leimena
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena di Ambon

Jakarta (MataMaluku) – Di bawah kepemimpinan nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, komitmen terhadap keberlanjutan pelayanan kesehatan menjadi salah satu fokus utama. Upaya ini bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses yang adil dan merata terhadap layanan kesehatan berkualitas.

Sebelum transformasi kesehatan diterapkan, pasien rumah sakit harus menghadapi antrean panjang untuk operasi penyakit katastropik seperti penyakit jantung. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada sekitar 50 ribu anak dengan penyakit jantung bawaan yang harus menunggu antara 4 hingga 12 bulan untuk menjalani operasi.

Perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, seperti jantung dan stroke, juga menambah beban pembiayaan kesehatan. Pemerintah merespons dengan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan guna menciptakan sistem kesehatan yang inklusif, termasuk membangun rumah sakit di wilayah timur Indonesia dan bekerja sama dengan pusat layanan kesehatan terkemuka dunia.

Pembangunan Rumah Sakit di Wilayah Timur dan IKN

Sebagai langkah konkret untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan, pemerintah telah membangun rumah sakit vertikal di berbagai wilayah, termasuk Ambon, Kupang, Papua, Surabaya, Makassar, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Riau. Hingga tahun 2024, terdapat tujuh rumah sakit vertikal yang akan direalisasikan, fokus pada penyakit katastropik seperti kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi.

Pembangunan rumah sakit katastropik dilakukan di Surabaya, Makassar, dan Riau. Fasilitas ini dirancang untuk menyediakan layanan komprehensif, mulai dari diagnosis hingga rehabilitasi. Rumah sakit kelas A ini akan dilengkapi dengan fasilitas untuk menangani penyakit katastropik, termasuk kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi.

Proyek pembangunan rumah sakit menggunakan skema penganggaran multiyears. Sebagai contoh, Rumah Sakit UPT Vertikal Surabaya sudah mencapai 90,24 persen pada Juni 2024 dan siap beroperasi pada akhir tahun. Begitu pula Rumah Sakit UPT Vertikal Makassar yang mencapai progres 86,98 persen dan telah diresmikan pada September 2024. Sementara itu, pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Riau masih dalam tahap perencanaan konstruksi.

Selain itu, pemerintah juga memperluas layanan kesehatan ibu dan anak di rumah sakit besar lainnya, seperti RSUP dr. Sarjito Yogyakarta, RSUP Persahabatan Jakarta, RSUP Kanker Dharmais Jakarta, dan RSUP Ngoerah Bali.

Pemerataan Layanan Kesehatan di Wilayah Timur Indonesia

Pemerataan fasilitas kesehatan di wilayah timur Indonesia menjadi perhatian khusus. Dengan tantangan geografis yang kerap membuat wilayah ini terisolasi, masyarakat timur Indonesia menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan, menambah beban ekonomi, dan memperlebar kesenjangan sosial.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Prabowo dan Gibran berkomitmen untuk mendistribusikan fasilitas kesehatan secara lebih merata. Pemerintah telah membangun tiga rumah sakit vertikal di Ambon, Kupang, dan Jayapura, yang menyediakan layanan kesehatan dasar dan rujukan komprehensif. Upaya ini juga memperkuat implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terutama untuk rujukan tersier.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena di Ambon, yang beroperasi sejak Mei 2020, serta RSUP dr. Ben Mboi di Kupang yang beroperasi pada akhir 2022, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat. Sementara itu, pembangunan RSUP di Jayapura, Papua, direncanakan rampung pada akhir 2024.

Selain itu, Kemenkes juga membangun rumah sakit di IKN yang berfokus pada pelayanan gawat darurat, rawat jalan, dan utilitas, dengan target operasi pada 2024.

Melalui pemerataan fasilitas kesehatan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat desa sebagai pusat pertumbuhan, serta memperkecil kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *