Enam Korban Hilang akibat Banjir Bandang di Bima Masih dalam Pencarian

  • Bagikan
Jembatan putus
Jembatan putus akibat di terjang banjir bandang di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima

Mataram (MataMaluku) – Tim gabungan masih terus mencari enam warga yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga saat ini, dua korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara enam lainnya belum ditemukan.

“Data terakhir hari ini, baru dua korban yang berhasil ditemukan,” ujar Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik, melalui pesan WhatsApp di Mataram, Senin (3/2).

Enam warga yang masih hilang adalah Ibrahim (80), Aisah (3), Ariani (35), Fahri (4), Algifari (4), dan Juliana (30), semuanya berasal dari Desa Nanga Wera. Sementara itu, dua korban yang telah ditemukan meninggal dunia adalah Burhan (40), warga Nunggi, yang tertimbun longsor, serta Hermawati (40), warga Wora, yang terseret arus banjir bandang.

Upaya pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Tagana, BPBD, TNI, Polri, Tim SAR, Satpol PP, serta warga setempat. Proses pencarian masih menghadapi berbagai kendala, seperti cuaca yang tidak menentu dan medan yang sulit akibat dampak bencana.

“Tim gabungan masih bekerja keras untuk menemukan para korban yang hilang,” kata Khalik.

Dinas Sosial NTB telah mengirimkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir dan longsor, termasuk kasur, selimut, peralatan dapur, paket makanan siap saji, serta perlengkapan lainnya. Bantuan ini ditujukan untuk 36 kepala keluarga yang terdampak di Desa Nanga Wera.

Selain itu, administrasi untuk santunan bagi keluarga korban meninggal sedang diurus oleh Dinas Sosial NTB untuk diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Tagana Kabupaten Bima, banjir bandang dan tanah longsor terjadi pada Minggu (2/2) pukul 14.00 WITA akibat curah hujan tinggi yang turun sejak pukul 07.30 WITA. Bencana ini menyebabkan delapan warga hilang, 99 orang mengungsi, serta 12 rumah hanyut terseret arus banjir.

Para pengungsi saat ini tersebar di beberapa titik, di antaranya Masjid Al Mujahidin Nanga Wera (50 jiwa), serta beberapa rumah warga yang menampung para korban terdampak.

Tagana Kabupaten Bima telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk camat, kapolsek, kepala desa, Dinas Sosial Kabupaten Bima, dan BPBD setempat. Pihak berwenang mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan tidak kembali ke rumah sebelum situasi benar-benar aman.

Selain melakukan pencarian korban hilang, tim gabungan juga telah mendistribusikan bantuan makanan, termasuk 220 bungkus nasi untuk makan malam dan 250 bungkus untuk sarapan bagi para pengungsi.

Dengan upaya maksimal dari berbagai pihak, diharapkan para korban yang masih hilang dapat segera ditemukan dan bantuan bagi warga terdampak terus mengalir demi meringankan beban mereka pasca bencana ini. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *