Enam Kali Erupsi, Gunung Semeru Pada Kamis pagi

  • Bagikan
Gunung Semeru 7
Gunung Semeru

Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mencatat enam kali erupsi pada Kamis pagi, 4 Juli 2024. Erupsi tersebut terjadi antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, namun visual letusan tidak dapat diamati karena tertutup kabut.

“Gunung Semeru mengalami erupsi pada Kamis pagi pukul 05.43 WIB. Visual letusan tidak terlihat dan pada saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung,” ujar Liswanto, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Lumajang.

Rangkaian erupsi dimulai pada pukul 00.12 WIB, diikuti oleh erupsi kedua pada pukul 00.27 WIB, erupsi ketiga pada pukul 00.36 WIB, erupsi keempat pada pukul 01.04 WIB, kemudian erupsi kelima pada pukul 05.12 WIB, dan dua erupsi terakhir pada pukul 05.31 WIB serta 05.43 WIB.

Sejak 1 Januari hingga 4 Juli 2024 pukul 06.00 WIB, Gunung Semeru telah mencatat sebanyak 638 kali letusan, menjadikannya gunung dengan aktivitas vulkanik tertinggi di Indonesia pada periode tersebut. Sebagai perbandingan, Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur tercatat 295 kali erupsi, Gunung Marapi di Sumatera Barat 209 kali erupsi, dan Gunung Ibu di Maluku Utara 188 kali erupsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap berada di level III atau siaga, dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini. Beberapa rekomendasi bagi masyarakat antara lain:

  • Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
  • Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
  • Dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran batu pijar.

Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Dengan demikian, penting bagi warga sekitar untuk selalu mengikuti arahan dan rekomendasi dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitar. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *