Dua Prajurit Gugur Saat Persiapan HUT TNI, Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan

  • Bagikan
Dua Prajurit Gugur Saat Persiapan HUT TNI, Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (ketiga kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Kepala BPOM Taruna Ikrar (kiri) didampingi Wamenhan Donny Ermawan Taufanto (kedua kiri) dan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita (ketiga kiri)

Jakarta (MataMaluku) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memastikan dua prajurit TNI yang gugur dalam persiapan perayaan HUT Ke-80 TNI mendapat penghormatan berupa kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi serta santunan bagi keluarga.

“Masing-masing keluarga menerima santunan dari Asabri sebesar Rp350 juta, selain kenaikan pangkat luar biasa,” ujar Sjafrie di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (7/10).

Dua prajurit yang gugur adalah Praka Marinir Zaenal Mutaqim (TNI AL) dan Pratu Johari Alfarizi (TNI AD). Keduanya telah dimakamkan secara layak dengan prosesi militer.

Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menegaskan, Mabes TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden tersebut. “Evaluasi dilakukan agar perayaan HUT TNI ke depan lebih kondusif dan tidak lagi menimbulkan korban jiwa,” ucapnya.

Kronologi Insiden

  • Kamis (2/10): Praka Zaenal Mutaqim meninggal dunia saat mengikuti latihan terjun payung dalam parade armada laut di Teluk Jakarta. Ia tergabung dalam tim simulasi tempur yang dipersiapkan untuk HUT TNI.

  • Sabtu (4/10): Pratu Johari Alfarizi gugur setelah terjatuh dari atas tank Kostrad di kawasan Monas, Jakarta. Tank tersebut tengah dipindahkan menggunakan transporter untuk persiapan acara puncak HUT TNI.

Pratu Johari mengalami luka parah akibat jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, ia meninggal dunia dalam perjalanan.

Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar menyebut insiden itu terjadi saat Johari berada di atas tank yang sedang dipindahkan. “Kecelakaan terjadi dalam proses pemindahan peralatan tempur untuk keperluan acara puncak,” jelasnya.

Dengan penghargaan kenaikan pangkat dan santunan tersebut, pemerintah berharap pengabdian kedua prajurit dapat dikenang sebagai bentuk dedikasi dan loyalitas tanpa batas kepada bangsa dan negara.

MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *