Ambon – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon menggelar Rakor Bersama Stakeholder dalam proyek perubahan strategi pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang (Si Pelayan Alkanjang), Rabu (19/10/2022)
Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengatur dan mengendalikan jarak kehamilan dalam rangka mewujudkan kebutuhan anak mendapatkan pola asuh, asah dan asi terbaik
Menurut dia, yang perlu diperhatikan bagaimana sebuah keluarga dapat menjaga jarak kehamilan dan kelahiran anak, sehingga kebutuhan anak untuk mendapatkan pengasuhan, pendidikan dan asi terbaik dapat terwujud.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua TP-PKK Kota Ambon Lisa Wattimena. Menurutnya untuk mencapai keluarga yang sejahtera maka sangat diperlukan perencanaan yang baik, bagaimana menyusun perencanaan menuju keluarga sejahtera.
Harapanya program ini dapat terus berjalan untuk membuka wawasan masyarakat betapa pentingnya perencanaan dalam keluarga.
Perencanaan keluarga ditujukan agar masing-masing anak mendapat perhatian serta kasih sayang yang seharusnya dari orang tua, mendapatkan Pendidikan yang layak serta pembinaan dalam keluarga.
Menurut Lisa, TP-PKK Kota Ambon aktif dalam membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan jarak kehamilan masyarakat.
Lisa berharap program ini dapat di kolaborasikan dengan PKK hingga ke tingkat desa/kelurahan.
Sementara itu Kepala DPPKB Kota Ambon Welly Patty menjelaskan, metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur jarak kehamilan serta menghentikan kesuburan dengan menggunakan metode kontrasepsi, meliputi implant, iud serta kontrasepsi mantap (kontap).
Kegiatan ini juga sebagai salah satu dukungan untuk pencapaian program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Penduduk dan Keluarga Berencana),
Dari data yang dimiliki DPPKB Kota Ambon selama 15 tahun, dari 7 alat kontrasepsi masyarakat cenderung lebih nayaman menggunakan alat kontrasepsi janga pendek.
“Program KB merupakan program skala nasional yang dikelola oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk maupun menekan angka kelahiran di Indonesia,: ujar Welly.
Tujuan kontrasepsi atau program Keluarga Berencana yang lagi digaungkan oleh pemerintah untuk menekan angka populasi. Dibalik itu semua ada manfaat yang bisa diambil, antara lain untuk mengendalikan kelahiran dan pertambahan penduduk.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar mengatakan perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier.
“Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan,” ujar Sarles. Matamaluku.com