Ambon – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku menggelar aksi demo tepatnya di depan Gong Perdamaian Dunia, Senin (7/3/2022). Dalam aksi tersebut meraka mendesak Kepolisian Republik Indonesia menggunakan cara-cara humanis dalam pengamanan demo atau unjuk rasa.
Koordinator Lapangan (Korlap) Abdullah Hitimala dalam orasinya meminta Kapolda Maluku untuk dapat memberikan pelajaran dan instruksi yang baik kepada seluruh aparat kepolisian yang bertugas mengawal berbagai aksi unjuk rasa di Maluku agar lebih mengutamakan gerakan persuasi dan humanis.
DPD IMM Maluku, sesuai instruksi dari DPP IMM Pusat kepada seluruh DPD yang ada di 34 Provinsi, turun jalan melakukan aksi mengawal dan menyuarakan serta memperjuangkan isu–isu nasional dalam bentuk aksi demo diberbagai daerah.
Oleh karena itu, Kepolisian di daerah Maluku saat melakukan tugas dilapangan lebih mengedepankan tindakan yang persuasi saat aksi demo mahasiswa di gelar, agar tidak menimbulkan kericuhan yang dapat memicu konflik antara Polisi dan Mahasiswa.
Salah satu contoh kasus kekerasan yang menjadi perhatian dari IMM Maluku adalah kasus kekerasan penembakan warga sipil yang dilakukan aparat kepolisian di kawasan gunung botak beberapa waktu lalu, termasuk juga aksi kekerasan yang terjadi dibeberapa daerah lain di Indonesia oleh oknum aparat kepolisian.
Dengan membawa berbagai poster berisikan sejumlah tulisan diantaranya aparat kepolisian dalam bertugas harsu tetap mengacu pada UU no 02 tahun 2002 tentang kepolisian, Polisi sebagai alat negara yang bertugas memelihara mengayomi dan melindungi masyarakat.
Selain itu juga berbagai tulisan lainnya yakni, tangkap dan adili pelanggar HAM, Aparat kepolisian adalah mitra masyarakat bukan musuh serta IMM menggugat Indonesia Miskin HAM. DMS