Jakarta (MataMaluku) – Banyak orang terbiasa membiarkan nasi tetap berada di dalam rice cooker setelah matang agar tetap hangat. Namun, menurut dokter spesialis gizi Universitas Indonesia, dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, kebiasaan ini justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Dalam sebuah gelar wicara di Jakarta, Minggu (28/9), Consistania menjelaskan bahwa nasi sebaiknya segera dipindahkan ke wadah penyimpanan setelah matang. Tujuannya untuk mencegah nasi terus terpapar panas, yang dapat meningkatkan indeks glikemik (IG) pada nasi.
Dampak Panas pada Struktur Pati
Menurut Consistania, pemanasan berulang yang terjadi saat nasi terlalu lama dibiarkan di rice cooker bisa merusak struktur pati di dalamnya. Pati yang rusak lebih mudah dipecah tubuh menjadi gula, sehingga kadar gula darah meningkat lebih cepat.
“Proses pemanasan berulang membuat ikatan pada pati nasi menjadi lemah, sehingga menaikkan indeks glikemik,” jelasnya.
Indeks glikemik sendiri adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan gula darah. Makanan dengan IG tinggi berisiko memicu diabetes bila dikonsumsi secara rutin.
Imbauan untuk Jaga Kesehatan
Consistania menekankan, meski terlihat sepele, memindahkan nasi ke wadah lain setelah matang bisa menjadi langkah sederhana namun penting untuk menjaga kualitas gizi dan mencegah risiko gangguan metabolisme.
“Nasi itu mengandung komponen gula. Jika gula pati terus-menerus terpapar panas, indeks glikemiknya naik dan lebih cepat meningkatkan kadar gula darah,” tegasnya.
Bagi penderita diabetes atau orang dengan risiko tinggi, langkah ini bisa membantu mengontrol kadar gula darah sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.
MM/AC







