Dokter Ingatkan Waspadai Ciri-Ciri Kanker Payudara 

  • Bagikan
Dokter Ingatkan Waspadai Ciri-Ciri Kanker Payudara 
Dokter spesialis bedah konsultan onkologi Eka Hospital Sonar Soni Panigoro

Tangerang (MataMaluku) – Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Eka Hospital, Sonar Soni Panigoro, mengingatkan masyarakat, khususnya perempuan, agar mewaspadai perubahan fisik pada payudara yang bisa menjadi tanda awal kanker payudara.

Menurutnya, benjolan keras yang tidak hilang setelah masa menstruasi merupakan salah satu ciri yang patut dicurigai.
“Jangan menunggu sampai muncul rasa sakit. Perubahan bentuk atau ukuran salah satu payudara juga bisa menjadi tanda kanker payudara,” ujarnya di Tangerang, Banten, Selasa (7/10).

Ciri-Ciri Fisik yang Perlu Diwaspadai

Selain benjolan, Sonar menjelaskan beberapa tanda lain yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Perubahan kulit payudara menjadi menebal, mengerut, atau tampak seperti kulit jeruk.

  • Puting tertarik ke dalam (retraksi) atau keluar cairan abnormal, terutama berdarah.

  • Kemerahan atau pembengkakan yang tidak kunjung hilang.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, terutama seiring bertambahnya usia. Faktor risiko lainnya meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan kanker payudara (ibu atau saudara perempuan).

  • Kelainan genetik seperti BRCA1 dan BRCA2.

  • Riwayat reproduksi: haid pertama pada usia sangat muda, menopause di usia tua, atau belum pernah melahirkan.

  • Gaya hidup tidak sehat: obesitas, kurang aktivitas fisik, hingga konsumsi alkohol berlebihan.

Metode Pengobatan

Sonar menambahkan, kanker payudara dapat ditangani dengan berbagai metode, antara lain operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, hingga terapi target.
“Pengobatan sekarang berbasis multidisiplin. Artinya, pasien ditangani oleh tim dokter dari berbagai bidang untuk merancang perawatan yang paling efektif dan terpersonalisasi,” jelasnya.

Pentingnya Deteksi Dini

Sonar menekankan pentingnya deteksi dini melalui:

  • SADARI (Periksa Payudara Sendiri): dilakukan setiap bulan setelah menstruasi.

  • SADANIS (Periksa Payudara Klinis): pemeriksaan rutin oleh tenaga medis minimal setahun sekali.

  • Mammogram dan USG Payudara: disarankan bagi wanita berusia di atas 40 tahun atau yang memiliki faktor risiko tinggi.

“Kesadaran adalah langkah pertama, tindakan adalah langkah berikutnya. Jangan biarkan rasa takut menunda pemeriksaan. Jika menemukan benjolan atau merasa berisiko, segera jadwalkan pemeriksaan,” tegasnya.

MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *